DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Umum Badan Relawan Nusantara Edysa Girsang mengaku heran atas pertemuan Permadi Arya alias Abu Janda dengan Natalius Pigai yang difasilitasi Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco.
Padahal menurut aktivis yang akrab disapa Eq ini Sufmi Dasco adalah anak buah Prabowo Subianto di Gerindra--partai yang selama ini menganggap sebagai partai oposisi. Namun, kata Eq justru seolah membela Abu Janda yang selama ini dianggap kontroversi dan dinilai sangat provokatif.
"Sementara pengkritik kekuasaan demi tegaknya demokrasi dan hukum (seperti Syahganda), malah masuk sel?," sindir Edysa saat dihubungi wartawan, Selasa (9/2).
Syahganda Nainggolan saat ini tengah menjalani masa persidangan setelah sebelumnya ia ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian lantaran dianggap terlalu kritis dengan pemerintah, aktivis senior ini disangkakan Pasal 45 ayat 2 UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan.
Disisi lain, Eq melihat pertemuan tersebut sarat dengan konspirasi. Sehingga wajar jika publik menganggap hal tersebut permainan kekuasaan, dan bagian dari cara kekuasaan memainkan situasi.
Eq menegaskan, ujaran bernada kebencaian sarat rasis harus diselesaikan secara hukum, agar tak jadi preseden bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Saya pikir ini momentum bagi kapolri yang baru memperbaiki wajah Kepolisian dan hukum. Seperti pentayaannya saat fit and proper test. "Kepolisian bukan alat kekuasaan tapi Kepolisian adalah alat negara menegakkan hukum seadil mungkin. Hukum tak tumpul keatas tajam ke bawah". pungkas Eq.(RMOL)