DEMOKRASI.CO.ID - Partai Demokrat (PD) meminta tak ada pihak yang mengadu domba terkait cerita Marzuki Alie soal 'SBY bilang Megawati kecolongan'. Marzuki Alie membantah bila dikatakan dirinya ingin mengadu domba sejumlah pihak dengan menceritakan hal tersebut.
"Saya itu nggak mau sih mengadu domba atau apa. Saya nggak niat kok ngadu domba orang," kata Marzuki Alie saat dihubungi, Jumat (19/2/2021).
Marzuki pun heran banyak orang ikut campur atas ucapannya soal 'SBY bilang Megawati kecolongan'. Menurut Marzuki, cerita tersebut merupakan urusannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Itu kan urusan saya dengan beliau. Ngapain semua orang ikut campur," ujarnya.
Eks Sekjen PD ini merasa difitnah terkait isu kudeta Partai Demokrat. Padahal, menurutnya, ia merupakan salah satu orang yang terlibat dalam membesarkan PD.
"Saya tuh cuma masalahkan saya tuh difitnah aja kok. Karena nggak ada perhatian, makanya saya itu marah," ujarnya.
"Intinya saya tuh cuma menuntut keadilan difitnah aja. Kalau nggak ditanggapi, itu yang membuat saya tuh sebagai orang yang pernah ya bersama-sama membesarkan partai kok kayak nggak diperhatikan. Bukan diperhatikan untuk jabatan atau apa, nggak. Jadi jangan sampai partai itu diisi dengan para pemfitnah. Itu aja," imbuhnya.
Mantan Ketua DPR Marzuki Alie usai menjalani pemeriksaan KPK terkait pembahasan e-KTP, Kamis (6/7/2017). Marzuki mengaku sempat mengetahui proyek ini bermasalah dalam tendernya. Marzuki Alie (Agung Pambudhy/detikcom)
Partai Demokrat sebelumnya buka suara terkiat kisruh yang terjadi terkait pernyataan Marzuki Alie soal 'SBY bilang Megawati kecolongan'. Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta semua pihak berhenti melakukan adu domba terhadap SBY ataupun Megawati. Keduanya, kata dia, merupakan putra-putri bangsa yang harus dihormati.
"Karena itu, kami minta setiap pihak untuk tidak mencoba mengadu domba Bapak SBY dan Ibu Megawati ataupun mengadu domba Partai Demokrat dan PDIP. Beliau-beliau, Bapak SBY, Ibu Megawati, selaku putra-putri terbaik bangsa yang pernah dipercaya memimpin negeri ini, sudah sepantasnya kita tempatkan di posisi terhormat," kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (18/2).
Lebih jauh Herzaky meminta semua pihak mengedepankan fakta dan data dalam berbicara.
"Partai Demokrat meminta setiap pihak mengedepankan data dan fakta dalam berbicara. Tidak menebar tuduhan tidak berdasar dan fitnah maupun pernyataan yang tidak bisa diverifikasi secara objektif. Rakyat sedang susah, jangan kita malah menambah beban dan pikiran rakyat dengan menyebar berita hoax dan fitnah," sebutnya.(dtk)