logo
×

Kamis, 27 Januari 2022

Soal Survei Capres Pilihan Warga NU, Yusuf Muhammad: Waduh, Kok Nama Gabener Pembohong Gak Masuk?

Soal Survei Capres Pilihan Warga NU, Yusuf Muhammad: Waduh, Kok Nama Gabener Pembohong Gak Masuk?

DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad menanggapi survei Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) yang mencuatkan tiga nama calon presiden (Capres) yang menjadi pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU).

Yusuf Muhammad menyinggung mengapa nama “Gabener” tidak masuk dalam survei Capres pilihan warga NU ini.

“Waduh, ini gimana kok nama gabener pembohong gak masuk?” kata Yusuf Muhammad melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 26 Januari 2022.

Bersama pernyataannya, ia membagikan berita berjudul “Ganjar-Erick Masuk Tiga Besar Capres Pilihan Warga NU”.

Dilansir dari Rakyat Merdeka, survei CSIIS memunculkan tiga nama Capres Pilihan warga NU, yakni Prabowo Subianto, Erick Thohir, dan Ganjar Pranowo.

Lebih detailnya, di Jawa Tengah, terdapat nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Erick Thohir.

Sementara, di Jawa Barat, ada nama Ridwan Kamil, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Lalu di Banten, nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Erick Thohir mengemuka.

Sedangkan di Lampung,  Erick Thohir, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo mendominasi.

“Masuknya Erick Thohir dalam tiga besar survei, menunjukkan pendekatannya kepada komunitas NU yang cukup efektif,” jelas Direktur Eksekutif CSIIS, Mohammad Sholeh Basyari pada Selasa, 25 Januari 2022.

Riset ini juga memunculkan nama Yenny Wahid, yang mampu mengalahkan politisi NU kawakan dan senior sekelas Muhaimin Iskandar yang kini menjabat Wakil Ketua DPR dan Saifullah Yusuf yang sekarang menjabat Wali Kota Pasuruan.

Basyari menduga bahwa hal ini tak lepas dari respons warga NU atas kebijakan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, yang ingin menghidupkan kembali pemikiran Gus Dur.

Adapun jajak pendapat CSIIS dilakukan serentak di Probolinggo, Pasuruan, Malang. Yogyakarta, Rembang, Magelang, Tasikmalaya, Cirebon, Pandeglang, dan Lampung Tengah.

Survei semi riset dilakukan pada 7 Januari 2022 dengan wawancara mendalam secara tidak langsung.

Responden yang merupakan santri pondok pesantren (dilakukan setelah selesai shalat Jumat), tidak dalam posisi mengetahui bahwa mereka tengah diambil datanya.

Sampel dipilih secara purposive, yang dimaksudkan untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden, dan dihindari kemungkinan melebar.

Model ini adalah adaptasi dari exit poll, yang diambil dari pemilih setelah keluar dari bilik suara. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: