DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial Helmi Felis, buka suara menyoroti isu Ahok yang menjadi salah satu kandidat kuat sebagai calon pemimpin IKN Baru, Kalimantan Timur.
Mulanya, Helmi Felis mengatakan jika Ahok ditunjuk menjadi kepala otorita IKN, tentu nantinya Ahok akan membuat keonaran di sana (Kaltim).
Ia pun menyebut Ahok sebagai sosok yang kerap memantik keributan di tengah di masyarakat. Hal itu dibuktikan ketika Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
“Dikirim ke Kalimantan Ahok kemungkinan besar membuat rusuh juga disana,” cuit Helmi Felis melalui akun Twitternya, pada Rabu 2 Februari 2022.
Meski menganggap Ahok akan buat rusuh di Kalimantan jika terpilih, Helmi tak keberatan jika eks Gubernur DKI Jakarta itu menjadi kepala otorita IKN.
Dengan berpindahnya Ahok dari DKI Jakarta ke Kalimantan lanjut Helmi, maka DKI bakal kembali menjadi kota yang beradab.
“Saya suka dia diboyong kesana. Biar Jakarta kembali menjadi Kota Beradab. Yang tidak beradab buang saja,” pungkasnya.
Sementara itu, rencana Ahok yang disebut-sebut sebagai calon Kepala Otorita IKN mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Salah satunya yaitu Koordinator Koalisi Pemuda IKN atau KOPI-KN, Viko Januardhy.
Viko mengaku dirinya tak setuju seandainya IKN baru di Kalimantan Timur (Kaltim) dipimpin oleh Ahok.
Sebab, menurut Viko, posisi Kepala Otoritas IKN seharusnya dipimpin orang yang berasal dari putra asli daerah.
Bahkan, ia juga menyodorkan tiga nama potensial yang menurutnya cocok mengisi jabatan tersebut.
“Kaltim punya figur seperti mantan Wali Kota Samarinda 2 periode, Syaharie Jaang. Mantan Wali Kota Balikpapan 2 periode, Rizal Effendi. Lalu mantan Gubernur Kaltara, Irianto Lamnrie,” ucap Viko. [terkini]