logo
×

Kamis, 24 Februari 2022

Ki Warseno Minta Maaf Soal Wayang Mirip Ustadz Khalid: Berekspresi Tak Harus Diproses Hukum

Ki Warseno Minta Maaf Soal Wayang Mirip Ustadz Khalid: Berekspresi Tak Harus Diproses Hukum

DEMOKRASI.CO.ID - Seorang penggelar seni wayang bernama Ki Warseno Slenk belakangan menjadi perbincangan publik lantaran telah menggelar pertunjukan wayang yang menampilkan tokoh mirip Ustaz Khalid Basalamah.

Nah, dalam pertunjukan itu, salah satu wayang yang digambarkan berjenggot dan berpeci itu, di bagian skenario berkali-kali mendapat hajaran dan digebuki oleh wayang lainnya.

Penggelaran wayang itu diketahui dilaksanakan di Ponpes Ora Aji yang didirikan oleh Gus Miftah.

Sontak saja, penggelaran itu lantas menuai kecaman dan kritik banyak pihak. Hal itu lantaran dugaan telah melecehkan Ustaz Khalid Basalamah yang sebelumnya mengatakan wayang itu haram.

Beberapa saat setelah munculnya banyak kecaman, Ki Warseno Slenk lantas meminta maaf atas apa yang telah dia perbuat.

“Kalau ada yang kurang berkenan ketika pergelaran kemarin, saya sebagai pelaku seni, Warseno Slenk, saya secara terbuka menyampaikan permintaan maaf jikalau kurang berkenan,” jelasnya, dilansir Hopsid, Kamis 24 Februari 2022.

Tak sampai di situ, dia juga mengatakan bahwa sebagai Muslim akan terus melakukam tabayyun.

“Saya sebagai orang muslim akan tabayyun karena ada dari wayang itu (ajaran) dari sesama manusia itu harus saling memberikan kedamaian,” paparnya.

Lebih lanjut, ia pun berharap agar permasalahan ini jangan sampai di bawah ke ranah hukum.

Ia menegaskan bahwa dirinya sangat berterima kasih jika ada yang mengatakan bahwa Islam itu melindungi seni.

“saya juga setuju sekali, berarti berpendapat dan berespresi tak harus masuk dalam ranah hukum, karena inilah seni dan budaya kita. Inilah yang kami inginkan, inilah budaya, seniman itu seperti itu tidak seneng keramaian,” pungkasnya. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: