logo
×

Selasa, 22 Februari 2022

Penjelasan Dalang Wayang Mirip Ustadz Khalid: Saya Nggak Sebut Nama, Itu Hanya Gambar, Bisa Mirip Siapa Aja

Penjelasan Dalang Wayang Mirip Ustadz Khalid: Saya Nggak Sebut Nama, Itu Hanya Gambar, Bisa Mirip Siapa Aja

DEMOKRASI.CO.ID - Pegelaran wayang mirip Khalid Basalamah memicu kehebosan dan viral di media sosial, Senin (21/2/2022).

Wayang mirip Khalid Basalamah itu muncul dalam pagelaran wayang kulit yang dimainkan dalang Warseno Slenk.

Pagelaran wayang berjudul ‘Begawan Lomana Mertobat’ itu digelar di Ponpes Ora Aji Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY, Jumat (18/2/2022) lalu.

Tepatnya, di kediaman Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah.

“Iya benar, di tempat Gus Miftah,” ungkap Warseno kepada detikjateng, Senin (21/2/2022).

Akan tetapi, Warseno tak mengungkap siapa sosok yang digambarkan sebagai wayang berjenggot itu.

Sebaliknya, ia menegaskan bahwa selama pertunjukkan, dirinya sama sekali tak menyebut nama siapapun.

“Saya nggak menyebut nama siapa pun. Improvisasi saja. Tidak ada maksud lain, hanya pergelaran saja,” ujar dia.

Warseno pun tak ambil pusing jika kemudian wayang berjenggot itu disebut publik mirip Khalid Basalamah.

Menurutnya, hal itu sepenuhnya merupakan hak masing-masing.

Sedangkan dirinya tak bisa mencegah penilaian publik dalam memahami pagelaran wayang yang ia lakonkan.

“Itu kan gambar miring. Kalau diinterpretasikan mirip siapa, ya hak masing-masing. Lagi pula itu hanya gambar, bisa mirip siapa saja,” jawabnya.

Untuk diketahui, Mirip Khalid Basalamah diunggah melalui Channel Youtube Gatot Jatayu pada 20 Februari 2022.

“Musnahkan,” kata wayang mirip Khalid Basalamah membuka dialognya.

Wayang berjenggot itu juga digambarkan bertemu dan bertransaksi dengan PSK.

Sang dalang langsung memainkan wayang mirip Khalid Basalamah memeluk karakter wayang perempuan.

“Ah, sunnah Rasul,” kata wayang mirip ustadz Khalid Basalamah itu.

Pertunjukan wayang itu diakhiri dengan adegang wayang mirip Khalid Basalamah dihajar habis-habisan oleh wayang Prabu Baladewa.

“Rumangsamu Bolodewo banteng e tanah Jowo arep mbok usik-usik. Amardhikane arep mbok ganggu cangkemu iki cangkem opo cok!” ujar wayang Prabu Baladewa.

“Yen kowe ora seneng wayang ora usah kakean cangkem kowe,”

“Rumangsamu arep dadi opo kowe. Bajing*n. Remuk-remuk. Ayo, diremuke,” kata dalang sambil berdiri dan menginjak-injak wayang mirip Ustadz Khalid Basalamah itu.

Wayang jenggot itu kemudian diserahkan kepada para pemain gamelan lainnya di belakang.

Wayang mirip Khalid Basalamah itu pun dihajar di belakang panggung. [pojoksatu]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: