logo
×

Minggu, 06 Maret 2022

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Dianggap Ingin Bangun Konflik Antara Rusia dan NATO

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Dianggap Ingin Bangun Konflik Antara Rusia dan NATO

DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menganggap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, ingin membangun konflik antara negaranya dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.

"Saya punya pertanyaan, jika dia (Zelensky) sangat marah karena NATO tidak membela dia, seperti yang dia harapkan, apakah itu berarti dia bergantung pada keterlibatan NATO dalam keseluruhan cerita ini sebagai cara untuk menyelesaikan konflik, bukan? daripada negosiasi," kata Lavrov mengutip kantor Berita Rusia, TASS, Minggu (6/3/2022)

"Jadi, itu berarti dia tidak mendengar pernyataan reguler Washington, Paris, Berlin, dan ibu kota lainnya bahwa NATO tidak akan ikut campur dalam konflik ini," tambahnya.

"Dan itu berarti dia berusaha memprovokasi konflik yang melibatkan NATO, antara NATO dan Rusia," kata Lavrov.

Lavrov juga memperhatikan pernyataan Zelensky yang menuduh NATO tidak aktif dengan situasi Ukraina. 

Menurut dia, retorika seperti itu tidak menambah optimisme dalam masalah penyelesaian Ukraina. 

“Sulit untuk mengomentari prospek (perundingan) (ketiga) dan pembicaraan (Rusia-Ukraina) secara umum,” kata Lavrov. 

"Tapi pernyataan Zelensky yang terus-menerus, menurut saya, pernyataan pahit tidak menambah optimisme," lanjutnya.

Pria Moody

Meski begitu, Lavrov berharap Zelensky dapat berubah.

"Tapi mari kita berharap suasana hatinya bisa berubah, dia adalah pria yang moody. Semoga saja," ujarnya.

Zelensky sebelumnya melontarkan kritik pada pertemuan para menteri luar negeri negara-negara anggota NATO. Ia mengomentari penolakan NATO menetapkan zona larangan terbang di Ukraina. 

“Semua orang yang mati dari hari ini, mati juga karena kalian (NATO), karena kelemahan kalian,” kata Zelensky melansir Reuters. [indozone]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: