logo
×

Selasa, 05 April 2022

Ehm.. Usai Terawan Dipecat IDI, Vaksin Nusantara Dibangga-banggakan Luhut: Kita Harus Hargai

Ehm.. Usai Terawan Dipecat IDI, Vaksin Nusantara Dibangga-banggakan Luhut: Kita Harus Hargai

DEMOKRASI.CO.ID - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menjalani proses vaksinasi Covid-19 dengan Vaksin Nusantara yang diinisiasi eks Menkes dokter Terawan Agus Putranto.

Dipantau dari kanal Youtube Askara News, Senin (4/4/2022), Luhut menjalani proses pengambilan darah untuk diproses menjadi vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto.

Seperti diketahui, Vaksin Nusantara menggunakan sel dendritik yang berasal dari darah orang yang akan divaksinasi. Proses tersebut membutuhkan waktu sepekan.

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI menilai Terawan melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki) karena dianggap mempromosikan Vaksin Nusantara sebelum penelitian selesai.

Dari video yang beredar, Luhut mengakui bahwa dirinya pun sudah pernah menjalani terapi digital subtraction angiography (DSA) yang dikenal luas sebagai ‘cuci otak’.

DSA ini juga menjadi salah satu hal yang disorot MKEK Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan merekomendasikan kepada PB IDI untuk memecat Terawan sebagai anggota IDI.

Selain itu, DSA dinilai sebagai terapi yang tidak berbasis ilmiah (evidence based medicine).

Di tengah polemik pemecatan Terawan, Luhut justru mencoba mengikuti vaksinasi Nsuantara. Sebelum menjalani proses pengambilan darah, menurut Luhut, dirinya bertanya ke dokter lain, salah satunya Kepala RSPAD Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL.

“Kenapa sih kita tidak bangga dengan temuan anak bangsa? Kita terlalu berpikir negatif. Saya coba ini. Kita buanglah pikiran negatif. Negatif terhadap anak bangsa sendiri. Saya pikir anak bangsa, banyak karya-karyanya. Kita harus hargai. Apa mesti dari luar semua? Kan tidak,” tegas Luhut. [bisnis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: