logo
×

Selasa, 21 Juni 2022

China Berkelimpahan Usai Negara-negara Barat Boikot Minyak Rusia

China Berkelimpahan Usai Negara-negara Barat Boikot Minyak Rusia

DEMOKRASI.CO.ID - China meningkatkan impor minyak mentah dari Rusia pada Mei 2022. Hal itu dilakukan termasuk untuk membantu mengimbangi kerugian Moskow dari negara-negara Barat yang mengurangi pembelian energi dari Rusia karena invasinya ke Ukraina.

Data Bea Cukai China pada Senin 20 Juni 2022 menunjukkan bahwa impor minyak mentah dari Rusia melonjak hingga 55 persen pada Mei 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pembelian minyak Rusia ini mencapai tingkat rekor dan menggusur Arab Saudi sebagai pemasok utama China.

Selain itu, alasan lain China memilih untuk membeli minyak Rusia adalah karena penguangkan pasokan yang didiskon di tengah sanksi terhadap Moskow atas perang di Ukraina.

China merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia dan mengimpor sekitar 8,42 juta ton minyak dari Rusia pada bulan lalu, menurut data dari Administrasi Umum Bea Cukai China.

Melansir dari Al Jazeera, Selasa 21 Juni 2022, China telah menjadi pasar minyak mentah terbesar Rusia sejak 2016 dan belum secara terbuka mengutuk perang Moskow di Ukraina. 

Sebaliknya, China telah memperoleh keuntungan ekonomi dari tetangganya yang terisolasi.

Impor minyak Rusia termasuk pasokan yang dipompa melalui pipa Samudra Pasifik Siberia Timur dan pengiriman melalui laut dari pelabuhan Eropa dan Timur Rusia.

Data yang menunjukkan bahwa Rusia mengambil kembali peringkat teratas pemasok ke importir minyak mentah terbesar dunia setelah jeda 19 bulan, menunjukkan bahwa Moskow dapat menemukan pembeli untuk minyaknya meskipun ada sanksi Barat.

China membeli produk energi Rusia senilai US $7,47 miliar atau setara dengan Rp11,63 kuadriliun pada Mei, dan sekitar $1 miliar atau Rp 14,8 triliun lebih banyak dari pada April.

Data bea cukai China terbaru muncul empat bulan setelah perang di Ukraina karena pembeli dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa menghindari impor energi Rusia atau telah berjanji untuk memangkasnya selama beberapa bulan mendatang.

Analis mengatakan permintaan Asia membantu menahan sebagian kerugian bagi Rusia, terutama pembeli dari China dan India.

"Untuk saat ini, hanya murni ekonomi bahwa penyulingan India dan Cina mengimpor lebih banyak minyak mentah asal Rusia, karena minyak seperti itu murah," kata analis Wei Cheong Ho.

India membeli enam kali lebih banyak minyak Rusia dari Maret hingga Mei 2022, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, dan impor oleh China selama periode itu tiga kali lipat, menurut data dari perusahaan riset Rystad Energy.

Menurut laporan minyak global terbaru Badan Energi Internasional, India telah menyusul Jerman dalam dua bulan terakhir sebagai importir minyak mentah Rusia terbesar kedua.

Secara terpisah, data juga menunjukkan impor China untuk gas alam cair (LNG) Rusia berjumlah hampir 400.000 ton bulan lalu, 56 persen lebih tinggi dari Mei 2021.

Selama lima bulan pertama tahun ini, impor LNG Rusia, sebagian besar dari proyek Sakhalin-2 di Timur dan LNG Yamal di Arktik Rusia, naik menjadi 22 persen pada tahun tersebut dan menjadi 1,84 juta ton, menurut data bea cukai. [suara]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: