logo
×

Senin, 13 Juni 2022

Jokowi Selalu Beri Tugas ke Luhut, Rocky Gerung: Ini yang Kita Sebut Sebagai Kimia Politik

Jokowi Selalu Beri Tugas ke Luhut, Rocky Gerung: Ini yang Kita Sebut Sebagai Kimia Politik

DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tak henti-hentinya berhasil mencuri perhatian publik.

Satu hal yang mudah dilihat di priode kedua Jokowi menjabat posisi Presiden, Luhut dinilai mendapat tugas yang banyak bahkan beberapa juga dinilai di luar kewenangannya. Mengutip laman Kompas, diketahui 27 tugas diberikan oleh Jokowi kepada Luhut.

"Saya ingin satu garis bawahi Pak, jangan saya dipikir ngurusi semua Pak, saya ngurusi semua di bidang saya dan yang diperintahkan presiden, saya ulangi, diperintahkan presiden," kata Luhut dalam materi presentasinya saat rapat dengan Badan Anggaran DPR, dikutip dari Kompas, Minggu (12/6/22).

Mengenai “kepercayaan” besar seorang Jokowi dalam memberi tugas kepada Luhut ini, pengamat politik, Rocky Gerung ikut berkomentar.

Lewat video di kanal YouTube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menyebut ada rasa “greget” dari seorang Luhut dalam melihat kinerja menteri-menteri lainnya.

“Saya kira juga Pak Luhut greget lihat ini bahwa ini menteri nggak deliver ya setiap sidang kabinet dengar menteri sana ngomong yang nggak pernah tuntas,” ujar Rocky lewat kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (12/6/22).

Rocky juga menyinggung latar belakang militer Luhut yang mana menurut Rocky menekankan pada efisiensi dalam bekerja dan segera dituntaskan.

Greget Luhut ini lanjut Rocky, diteruskan ke Jokowi dengan bahasa yang menurut Rocky hanya mereka berdua yang paham yang mana pada akhirnya Jokowi menganggap hanya Luhut saja yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

“Jadi psikologi itu dengan sendirinya terbentuk karena kedekatan,” lanjut Rocky.

Lanjut Rocky, kedekatan tersebut dengan sendirinya akan menggambarkan apa yang disebut Rocky sebagai “kimia politik”.

“Jadi bagian ini yang kita sebut sebagai kimia politik itu dengan sendirinya berlangsung di antara mereka yang saling kenal. Kalau bahasa satire-nya, mahkluk-makhluk sejenis saling menguatkan, saling tertarik satu sama lain,” jelas Rocky. [wartaekonomi]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: