logo
×

Senin, 20 Juni 2022

Kakek 59 Tahun yang Tewas Tenggelam di Sungai Aare Tak Berenang Sendirian, Polisi Bern: Ada Tiga Orang..

Kakek 59 Tahun yang Tewas Tenggelam di Sungai Aare Tak Berenang Sendirian, Polisi Bern: Ada Tiga Orang..

DEMOKRASI.CO.ID - Terjadi lagi kasus orang tewas tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss pada Sabtu 18 Juni 2022 malam.

Korban tenggelam di Sungai Aare, Swiss itu ternyata seorang pria yang usianya sudah menginjak 59 tahun.

Polisi Bern menjelaskan secara rinci kronologi dari meninggalnya sang kakek di Sungai Aare, Bern itu.

Awalnya Polisi Bern mendapat laporan adanya kecelakaan renang di Sungai, Aare pada Sabtu, 18 Juni 2022 sebelum pukul 18.45 waktu setempat.

Kakek itu disebut berenang di Sungai Aare, yang mana tepatnya terletak di Bärengraben.

Bärengraben merupakan objek wisata di ibu kota Swiss, yang terletak di tepi timur kota tua Bern, di sebelah Nydeggbrücke dan Sungai Aare.

Ternyata kakek berusia 59 tahun itu berenang di sungai tidaklah seorang diri, melainkan ada teman-temannya yang menemaninya.

Polisi Bern menyebut kakek berusia 59 tahun itu berenang bersama tiga orang wanita lain yang bersamanya.

"Seorang pria dan tiga wanita telah pergi ke air di Bärengraben untuk berenang" tulis laporan yang dibuat Polisi Bern, dikutip dari laman police.be.ch.

Menurut laporan yang diterima, pria itu mendapat masalah beberapa saat setelah ia masuk ke dalam air sungai.

Kakek berusia 59 tahun itu pada akhirnya hanyut ke sungai yang mana pada saat kejadian sedang sepi dari pengunjung.

Lebih lanjut, Polisi Bern menjelaskan bahwa jasad kakek berusia 59 tahun itu ditemukan oleh seseorang yang tidak disebutkan identitasnya.

Orang yang tak sengaja lewat di sekitar Sungai Aare itu langsung menarik perenang tak bernyawa itu ke darat.

Meski sudah sempat diberikan pertolongan pertama, tetapi sayangnya nyawa kakek berusia 59 tahun itu tak dapat diselamatkan.

Pihak ketiga (penolonga) sadar bahwa kakek berusia 59 tahun itu sudah tidak lagi bernyawa.

Sontak saja ketiga rekan wanita yang sempat berennag bersama di Sungai Aare langsung meminta bantuan.

Tak berselang lama, tenaga medis yang kebetulan dengan cepat hadir langsung memulai proses resusitasi jantung paru.

Sekadar informasi saja, Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan pertama bantuan hdup dasar pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu.

CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan melakukan beberapa teknik pemijatan atau penekanan pada dada.

Setelah tenaga medis datang, upaya penyelamatan jiwa akhirnya dilanjutkan oleh petugas penyelamat yang datang.

Akan tetapi nyawa kakeg berusia 59 tahun itu tidak lagi dapat tertolong.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, tidak dapat disangkal bahwa ada masalah medis yang mendahului kecelakaan itu. [disway]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: