logo
×

Kamis, 23 Juni 2022

Sri Mulyani: APBN Kita Sampai Akhir Mei Surplus Rp 132,2 Triliun

Sri Mulyani: APBN Kita Sampai Akhir Mei Surplus Rp 132,2 Triliun

DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Mei 2022 kembali mengalami surplus sebesar Rp132,2 triliun atau 0,74 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Total keseimbangan APBN kita sampai akhir Mei surplus Rp 132,2 triliun. Bandingkan tahun lalu defisit Rp 219,2 triliun hingga akhir Mei. Lagi-lagi ini pembalikan yang luar biasa dari kondisi fiskal kita,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Surplus APBN ini didorong oleh pendapatan negara yang mencapai Rp 1.070,4 triliun dan lebih tinggi dari belanja negara yang sebesar Rp 938,2 triliun.

Pendapatan negara yang mencapai Rp 1.070,4 triliun ini melonjak 47,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 726,5 triliun meliputi penerimaan perpajakan Rp 846,1 triliun yang meningkat 51,4 persen dari Rp 558,9 triliun pada Mei 2021 serta PNBP Rp 224,1 triliun.

Penerimaan perpajakan sendiri terdiri dari penerimaan pajak Rp 705,8 triliun yang naik 53,6 persen dari periode sama tahun lalu Rp 459,6 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp 140,3 triliun yang naik 41,3 persen dari Rp 99,3 triliun.

Sementara belanja negara per Mei 2022 turun 0,8 persen yaitu dari Rp 945,7 triliun periode sama tahun lalu menjadi Rp 938,2 triliun yang merupakan 34,6 persen dari pagu APBN 2022 sebesar Rp 2.714,2 triliun.

“Realisasi hingga Mei Rp 938,2 triliun. Jika melihat kita sudah memasuki bulan keenam ini masih agak lambat sisi kecepatan belanja,” ujar Sri Mulyani.

Realisasi tersebut meliputi belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 319,2 triliun, belanja non K/L Rp334,7 triliun serta Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp284,3 triliun.

Kemudian untuk keseimbangan primer turut surplus sebesar Rp 298,9 triliun dibandingkan realisasi Mei 2021 yang defisit Rp 219,2 triliun.

Sri Mulyani menuturkan surplus APBN dan keseimbangan primer yang terjadi seiring kinerja baik pendapatan harus perlu mitigasi dampak risiko global terhadap belanja dan pembiayaan ke depannya.

Untuk pembiayaan anggaran sendiri telah mencapai Rp 83,3 triliun per Mei 2022 yang turun 73,2 persen dibandingkan Mei 2021 sebesar Rp 310,4 triliun dan sudah 9,6 persen dari target APBN Rp 868 triliun. [tvonenews]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: