logo
×

Kamis, 19 Januari 2023

Buntut Jokowi Firaun, Sindiran Loyalis Ganjar Buat Cak Nun Nggak Ada Obat: Dia Sombong, Pengikutnya Menganggap Dia Sebagai 'Nabi'

Buntut Jokowi Firaun, Sindiran Loyalis Ganjar Buat Cak Nun Nggak Ada Obat: Dia Sombong, Pengikutnya Menganggap Dia Sebagai 'Nabi'

DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial sekaligus loyalis Ganjar Pranowo, Mazdjo Pray ikut menanggapi pernyataan kontroversial Cendekiawan Muslim Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang baru-baru ini menjadi sorotan buntut pernyataan kontroversialnya yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai Firaun. 

Menurut Mazdjo Pray, pernyataan Cak Nun itu mengkonfirmasi bahwa dirinya memang seseorang yang congkak, dia menghina serta menyerang pribadi orang lain tanpa pikir panjang. 

“Bagi para penggemar Cak Nun yang menyimpan akal sehatnya, argumen Cak Nun itu menurut saya hanya hasil kesombongannya saja,” kata Mazdjo, dikutip dari kanal 2045 TV, Kamis (19/1/2023).

Menurut Mazdjo Pray, sikap Cak yang demikian justru berbanding terbalik dengan apa yang ia sampaikan selama ini. Cak Nun tampil dalam berbagai ceramah dan acara keagamaan dan menyampaikan pesan-pesan nabi, dia sendiri justru mempertontonkan sikap congkak yang sama sekali tak diajarkan nabi. 

“Hal ini menarik, karena seakan-akan Cak Nun oleh para pengikut fanatiknya ditempatkan sebagai sosok besar yang profetik dengan pesan-pesan kenabian, seakan-akan tanpa Cak Nun Indonesia ini tidak akan maju sebagai sebuah bangsa,” beber Mazdjo.

Ia menilai, Cak Nun yang dinilai sebagai sosok panutan bagi Jemaah Maiyah itu memerlukan semacam kritik supaya tak selalu mendasarkan segala hal dengan perumpamaan-perumpamaan subjektif.

“Para pengikutnya sudah kadung melihat sosok Cak Nun sebagai ‘Nabi’ pembawa pesan profetik itu, dalam upaya mengkultuskan sosok itulah maka kritik publik yang berakal sehat sangatlah penting,” ujar Mazdjo Pray.

Seharusnya, lanjut Mazdjo,kendati dipandang sebagai tokoh agama yang moncer, namun orang-orang sebaiknya menempatkan Cak Nun sebagai manusia biasa yang bisa saja berbuat salah.

“Secara jelas, kita perlu mendudukkan Cak Nun sebagai manusia biasa yang bisa jadi melakukan kesalahan tertentu. Kalaupun Jokowi memiliki banyak kekurangan dalam memimpin Indonesia dalam dua periode ini, maka Jokowi tidak layak dihina layaknya Firaun oleh Cak Nun,” kata Mazdjo.

Sebelumnya, Cak Nun sedang menjadi sorotan publik. Hal ini karena ceramahnya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Setelah pernyataan yang menyebut Indonesia dipimpin oleh Firaun bernama Jokowi itu berpolemik, budayawan ini lantas meminta maaf, dia mengaku omongannya itu benar-benar di luar rencana. [populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: