logo
×

Sabtu, 21 Januari 2023

Cak Nun Bilang Jokowi Firaun, Gus Miftah Nyamber: Emang Pantas Pemuka Agama Kritik Presiden dengan Cara Kasar?

Cak Nun Bilang Jokowi Firaun, Gus Miftah Nyamber: Emang Pantas Pemuka Agama Kritik Presiden dengan Cara Kasar?

DEMOKRASI.CO.ID - Video kritik keras penceramah kondang  Gus Miftah yang dialamatkan buat para pemuka agama yang mengkritik pemerintah dengan cara-cara kasar menjadi sorotan masyarakat. 

Video lawas itu kembali viral  di tengah hebohnya pernyataan cendekiawan muslim sekaligus budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang menyebut Presiden Joko Widodo adalah Firaun. 

Dalam video itu, Gus Miftah menegakan para pemuka agama seharusnya menyampaikan kritik kepada pemerintah dengan cara-cara yang berada sebagaimana Tuhan memerintahkan Nabi Harun dan Musa untuk menegur Firaun.

"Allah memberikan petunjuk kepada Harun dan Musa untuk memberikan nasihat kepada Firaun dengan kalimat atau dengan cara lemah lembut," kata Gus Miftah, dikutip dari kanal YouTube niatngaji99 Jumat (20/1/2023).

Menurut Gus Miftah kritik kasar dari para ulama kepada pemerintah jelas sangat tidak pantas,apalagi kritik tersebut sampai menyerang kehormatan kepala negara.

"Artinya apa? Pantaskah hari ini kita memberikan kritikan kepada pemerintah, khususnya kepada presiden, dengan cara yang kasar?," tuturnya.

Gus Miftah lantas meminta semua pihak untuk membedakan antara mengkritik dan menghujat.Dia menegaskan kritik seharusnya bersifat positif dan membangun. Sebaliknya, hujatan akan membuat orang sakit hati. 

Oleh karena itu, dia tak heran bila ada ulama yang ditangkap pihak kepolisian karena mengkritik secara kasar. Jika hal itu terjadi, Gus Miftah menegaskan hal tersebut tak bisa digolongkan sebagai kriminalisasi ulama. 

"Ketika ditangkap polisi, kesan yang terjadi adalah kriminalisasi ulama. Saya katakan, tidak ada kriminalisasi ulama," ujar ustaz nyentrik tersebut.[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: