logo
×

Rabu, 18 Januari 2023

Komisi III DPR Bakal Datangi PT GNI Pasca Bentrok Maut TKA China Vs Pekerja Lokal, Hal Ini Siap Digali...

Komisi III DPR Bakal Datangi PT GNI Pasca Bentrok Maut TKA China Vs Pekerja Lokal, Hal Ini Siap Digali...

DEMOKRASI.CO.ID - Anggota Komisi III DPR RI berencana datangi PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah setelah bentrokan tenaga kerja asing (TKA) China dengan pekerja lokal yang menimbulkan korban jiwa.

Dilansir dari Antara, menurut Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi SP, kedatangan mereka ke perusahaan smelter itu untuk menggali informasi terkait dengan peristiwa kerusuhan tersebut.

"Harus datang ke sana, kemudian kami bisa menggali informasi lebih dalam dan sesuai dengan (fakta) yang ada di sana," kata Johan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Dia menyebut agenda kunjungan ke PT GNI sudah diputuskan dalam rapat internal Komisi III DPR pada Senin (16/1) kemarin. Komisi III juga akan memastikan secara langsung persoalan yang sebenarnya terjadi dari berbagai versi yang ada. Berikutnya, melihat bagaimana Polri menangani peristiwa yang menewaskan dua pekerja tersebut.

Versi pihak Polda Sulteng, tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di PT GNI sudah berdamai pascakerusuhan dan kembali bekerja.

"Kedua belah pihak sudah membaur secara harmonis melaksanakan aktivitas sesuai bidang pekerjaan masing-masing," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto di Palu, Selasa, (17/1/2023).

Pada hari pertama PT GNI kembali beroperasi tercatat ada 2.963 karyawan yang terdiri atas 350 TKA dan 2.613 TKI yang bekerja.

Dari pantauan petugas yang melakukan pengamanan di kawasan itu, hingga Selasa sore situasi di sana berjalan kondusif. Sebanyak 709 personel dari unsur TNI dan Polri juga tetap disiagakan guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan karyawan.

Petugas ditempatkan di sejumlah titik, seperti pintu masuk perusahaan, beberapa pos, mess karyawan TKA dan Kantor PT GNI. "Serta beberapa pos yang dibangun dalam kawasan perusahaan," ujar Didik.[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: