logo
×

Selasa, 17 Januari 2023

Sekjen NasDem: Reshuffle Kabinet Hak Prerogatif Presiden, Tak Perlu Izin Partai Pengusung!

Sekjen NasDem: Reshuffle Kabinet Hak Prerogatif Presiden, Tak Perlu Izin Partai Pengusung!

DEMOKRASI.CO.ID - Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate buka suara terkait wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Ia menegaskan bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden yang bersifat absolut atau mutlak.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini pun mengatakan, tidak ada kewajiban bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berdiskusi dengan partai politik pengusung pemerintah.

"Hak prerogatif sesuai konstitusi itu absolut. Itu sepenuhnya kewenangan ada di Presiden," ujar Plate kepada wartawan usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/1/2023).

Apa yang diutarakan Plate berbeda dengan opini rekan satu partainya yakni Ketua DPP NasDem Effendy Choirie yang berpandangan hak prerogatif Presiden itu tidak absolut.

Effendy yang akrab disapa Gus Choi berpandangan sejak UUD 1945 diamandemen dan syarat pendaftaran Presiden diberlakukan, maka hak itu tidak lagi absolut. Menurutnya Presiden harus berdiskusi dengan koalisi partai pengusung dalam hal melakukan perombakan kabinet.

Plate selaku Sekjen NasDem mengatakan hak Presiden soal "reshuffle" kabinet absolut. Menurut Plate, Presiden dimungkinkan berdiskusi dengan staf, Kantor Staf Presiden atau berdiskusi dengan pimpinan partai koalisi soal perombakan kabinet, namun secara konstitusi tidak diwajibkan.

"Bahwa apabila Presiden ingin berdiskusi, apakah itu dengan masukan-masukan dari staf, dari KSP, atau berdiskusi dengan pimpinan partai koalisi, itu opsinya ada pada Presiden. Konstitusi tidak mengatur sama sekali, hak prerogatif itu betul-betul absolut prerogatif Presiden, makanya disebut prerogatif karena itu absolut," jelasnya.

Plate menegaskan Partai NasDem menghormati konstitusi dan menghormati hak prerogatif Presiden. Menurut dia, diskusi-diskusi yang berlaku atau sedang hangat di ruang publik harus dibedakan mana yang merupakan pendapat orang pribadi, mana yang mewakili institusi partai politik, dan mana yang merupakan teoritik akademik.

Dia juga menekankan partainya sebagai bagian dari koalisi tetap solid bersama Presiden Jokowi.[politik]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: