logo
×

Senin, 23 Januari 2023

Stadion Jatidiri Rusak Sebelum Tuntas Digarap, Ganjar Ngamuk, Pengawas Proyek Ditunjuk: Kasih Tahu Saya, Siapa yang...

Stadion Jatidiri Rusak Sebelum Tuntas Digarap, Ganjar Ngamuk, Pengawas Proyek Ditunjuk: Kasih Tahu Saya, Siapa yang...

DEMOKRASI.CO.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah besar ketika mengetahui sejumlah fasilitas umum di dalam komplek Stadion Jatidiri rusak sebelum pembangunan proyek itu tuntas dikerjakan. 

Mengetahui kondisi itu, Ganjar langsung meminta  pengelola Jatidiri dan pengawas proyek lebih rajin dan tegas mengawal pekerjaan. Jangan sampai pengerjaan proyek itu dicurangi dengan mengurangi kualitas material bangunan yang menyebabkan berbagai fasilitas itu mudah ambruk dan rusak. 

"Teman-teman yang mengerjakan kasihlah kualitas yang bagus. Kalau ada yang nekan dan minta-minta kasih tahu ke saya, agar tidak mengurangi kualitas. Penting jangan dicolong," kata Ganjar saat sidak kompleks Stadion Jatidiri, Semarang, sembari olahraga pagi dilansir Senin (23/1/2023).

Ganjar mengatakan dirinya sudah mewanti-wanti kecurangan itu sejak pertama kali proyek ini digarap pada 2019 silam, namun kata dia berbagai imbaunnya ternyata tak pernah didengar. Buktinya berbagai fasilitas dalam stadion itu rusak parah sebelum digunakan. 

"Saya bilang seperti itu dulu tidak didengarkan maka dari tahun 2019, 2020, 2021,sekarang 2022, ternyata tiga tahun ini sudah rusak semua. Jadi ternyata kualitas pekerjaan kita ya seperti itu. Kalau buat saya itu menyedihkan," tuturnya. 

Venue pertama yang disidak Ganjar adalah Stadion Jatidiri. Stadion sepakbola yang kini dijadikan kandang PSIS Semarang itu ternyata sudah terlihat ada yang rusak. Misalnya, ornamen siluet gunungan wayang yang berada di luar stadion ada bagian yang rusak.

"Ini bolong seperti ini, terus itu ada tanaman yang tumbuh di atas, minta tolong orang untuk nyabutin," ujar Ganjar.

Selanjutnya Ganjar melihat pembangunan tribun untuk arena sepatu roda. Di sana Ganjar melihat sejumlah pekerjaan awal yang masih kurang maksimal. Begitu juga dengan pembangunan pedestarian di sekeliling Stadion Jatidiri yang masih banyak lubang bahkan ada pohon yang disemen.

"Sini lihat, kalau mengawasi yang benar. Ini pasti tidak kamu awasi. Mas, pohon disemen seperti ini mas, sampeyan tidak mengawasi. Kalau saya pemilik, melihat bolong-bolong seperti ini tidak akan saya terima. 

Seperti ini kalau tidak diawasi maka jadinya nanti seperti ini. Taruhan sama saya. Ini kalau tidak diawasi dan diingatkan, kalau tidak diberesi nanti diserahkan seperti ini," tegas Ganjar.

Ganjar menyayangkan sejumlah pekerjaan yang terkesan apa adanya itu. Seakan-akan kontraktor saat mengerjakan tidak memerhatikan segi kualitas.

"Kalau seperti ini berarti kualitas pekerjaan kita rendah. Semua harus memberikan yang terbaik. Kualitas seperti ini, remuk seperti ini, kalau saya ya saya minta pulang. Apakah insinyur kita itu tidak mampu membuat bangunan yang presisi," tegas Ganjar.

Ia juga mengingatkan agar seluruh pihak yang berwenang dalam proyek renovasi kompleks Jatidiri agar bekerja secara profesional. Baik pengelola Jatidiri, pengawas proyek, sampai kontraktor harus memberikan yang terbaik bagi masyarakat karena pembangunan kompleks Jatidiri menggunakan uang rakyat.

"Maksudnya ini masih ada waktu, maka tidak cukup nangis, Bu. Kerja sekarang tidak bisa sedih nangis, (harus) bisa! Begitu. Harus profesional, kalau tidak bisa ya tidak masuk kualifikasi, mengurusi yang lain saja. Jadi sebenarnya itu. Minta tolong PUPR atau Bina Marga ikut bantu mengecek," katanya.[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: