logo
×

Rabu, 25 Januari 2023

Tragedi Januari di Sorong: 18 Orang Tewas Terjebak dan 1 Wanita Dibakar

Tragedi Januari di Sorong: 18 Orang Tewas Terjebak dan 1 Wanita Dibakar

DEMOKRASI.CO.ID - Bulan Januari selalu saja ada kejadian yang menjadi perhatian publik, khususnya di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Tercatat pada tahun 2022 silam tepatnya pada tanggal 24 Januari 2022 terdapat peristiwa massa membakar diskotek Doubel O.

Dalam peristiwa pembakaran diskotek Double O di Kota Sorong, menewaskan 18 orang, dengan rincian 17 orang tewas terjebak di gedung yang terbakar, sedangkan 1 orang lain tewas akibat dibacok.

Peristiwa ini, berawal dari perencanaan massa untuk menyerbu diskotek Doubel O pada tanggal 24 Januari 2022. Pembakaran dan pembacokan terjadi pada pada Sabtu malam (23/1) hingga Minggu dini hari (23/1).

"Awalnya terjadi kesalahpahaman antara pengunjung dengan pihak security di dalam hal tempat karaoke Double O. Kesalahpahaman kemudian berlanjut sampai di luar gedung dan sampai ada aksi pertikaian yang berujung pada pengrusakan sekretariat salah satu suku," kata Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan, Selasa (25/1).

Menurut Ary, pihaknya sebenarnya sudah menangani masalah pertikaian tersebut dan berhasil melerainya, bahkan sudah dilakukan proses mediasi di antara kedua belah pihak yang bertikai.

"Sebenarnya sudah kita tangani dan di lerai. Yang bertikai memang dua kelompok warga, karena permasalahan personal. Dari salah satu kepala suku juga sudah kooperatif dengan menyerahkan seseorang yang diduga pelaku perusakan sekretariat Ortega [Orang Tenggara—di Kilometer 10 Distrik Sorong Timur, Kota Sorong]. Bahkan sudah kami lakukan mediasi dengan memanggil kedua belah pihak di Polsek dan sudah kita sampaikan langkah-langkah hukum yang kita lakukan," kata Ary.

Berikut identitas mereka: 

1. Mimi (perempuan), Dancer

2. Afifa (perempan) Bandung, Dancer

3. Rista (perempuan), Kalimantan, Dancer

4. Ami (perempuan), Medan, Vokalis

5. Meilan (perempuan), Dayak, Vokalis

6. Kris (laki-laki), Surabaya, Vokalis

7. Dezra (laki-laki), Surabaya, Gitaris

8. Yanra (laki-laki), Surabaya, Bass

9. Soni (laki-laki), Surabaya, Drummer

10. Kleo Indah (perempuan), Padang, DJ

11. Klara (perempuan), Bandung, LC

12. Fikram (laki laki), Sorong, Bartender

13. Ica (perempuan), Sorong, Waitress

14. Nanin (perempuan), Bandung, Dancer

15. Edith Tri Putra (laki-laki), Pengunjung: pekerjaannya supplier minuman

16. Ferman syahputra, Pengunjung: pekerjaannya supplier

17. Ridwan dodoh, Pengunjung: pekerjaannya supplier

Dalam kasus ini terdapat 10 pelaku yang terlibat dalam peristiwa pembakaran diskotek Double O.

Peristiwa penyerangan diskotek tersebut terjadi lagi pada bulan Januari 2023 tepat pada tanggal 24 Januari. Peristiwa berdarah kembali terjadi di Kota Sorong. Kali ini seorang wanita dibakar hidup-hidup oleh massa. 

Wanita tersebut dituduh menculik anak kecil. Buntut dari itu, korban disiram dengan bensin dan membakaranya. Tak hanya itu wanita malang tersebut ditelanjangi dan diarak.

Massa mengarak seorang wanita sebelum dibakar hidup-hidup

Wanita itu ahkirnya meninggal dunia di rumah sakit Sele Be Solu Kota Sorong. Ia menderita luka bakar disekujur tubuhnya. Kapolsek Sorong Timur, Kompol Jendry Denny Sairlela, mengatakan kejadian tersebut pihaknya dihubungi salah satu tokoh masyarakat yang bernama Idris dan juga Ketua RT setempat, yang menyatakan bahwa ada orang yang diamankan. Namun tidak disampaikan siapa yang diamankan dan karena apa diamankan.

"Informasi yang kami dapat, sebelum dibakar korban hanya jalan lalu lalang di dalam kompleks situ. Karena sekarang lagi viral kasus penculikan anak, maka masyarakat curiga terhadap korban," ujarnya.

Ketua KKST Kota Sorong La Tumpu mengatakan, pihaknya merasa sangat menyesal sekali dan mengutuk aksi brutal yang dilakukan oleh sekelompok warga di Jalan Basuki Rahmat Kompleks Kokoda Km 8, yang dengan tega membakar warganya hidup-hidup hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

"Korban yang tadi pagi dibakar hidup-hidup hingga meninggal dunia adalah warga KKST, yang mengalami gangguan kejiwaan. Korban bukan pelaku penculikan anak, dia sebenarnya sedang mengalami gangguan jiwa makanya jalan sembarangan," ungkap Ketua KKST La Tumpu.[balleonews]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: