logo
×

Rabu, 08 Februari 2023

Nasib Pilot Susi Air Belum Diketahui, Kini 15 Pekerja Bangunan Puskesmas di Papua Disandera KKB, Ini Penjelasan Polri

Nasib Pilot Susi Air Belum Diketahui, Kini 15 Pekerja Bangunan Puskesmas di Papua Disandera KKB, Ini Penjelasan Polri

DEMOKRASI.CO.ID - 15 pekerja bangunan puskesmas di Paro, Kabupaten Nduga, Papua diduga disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

"Laporan tersebut masih didalami untuk memastikan kebenarannya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny di Jayapura, Selasa (7/2/2023) malam dilansir dari Antara. Kasus tersebut pertama kali dilaporkan Bupati Kenyam ke Kapolres Nduga, Sabtu (4/2/2023).

Namun, kata Benny, pihaknya kesulitan untuk memastikan karena tidak ada aparat keamanan di wilayah itu. Benny juga mengungkap adanya informasi bahwa 15 pekerja itu disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya karena merupakan agen intelijen.

Perwira menengah Polri itu menyatakan KKB kerap menggunakan alibi itu untuk melakukan tindak kejahatannya. "Hal serupa juga pernah dinyatakan Egianus saat menyerang karyawan PT. Istaka Karya pada 2018 lalu yang menewaskan 28 orang, " jelas Benny.

Di sisi lain, Benny juga menyampaikan belum ada perkembangan yang signifikan mengenai keberadaan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu.

"Kami belum dapat memastikan bagaimana kondisi pilot Susi Air Philip Merthens beserta lima penumpangnya, " kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny.

Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY yang membawa lima penumpang terbang dari Timika, dan pengecekan yang dilakukan dari udara terlihat pesawat terbakar di ujung lapangan terbang Paro Pesawat jenis Pilatus Porter terbang dari Timika, Selasa (7/2/2023) pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.

Lima penumpang pesawat milik Susi Air yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: