![]() |
Agus Hermanto |
Kebijakan tersebut hanya mampu memasukan revaluasi aset, menghilangkan pajak berganda, dana investasi real estate, properti, dan infrastruktur serta deregulasi di bidang perbankan syariah.
"Tetap saja daya beli masyarakat masih lemah, dan itu kurang bagus karena tidak 'ces pleng'," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Politikus Demokrat yang juga Ipar Susilo Bambang Yudhoyono ini menyatakan bahwa kebijakan ekonomi jilid kelima itu hasil intervensi Bank Indonesia agar perekonomian Indonesia meningkat, setelah Rupiah berada pada kisaran 13.500/USD.
"Saya kira ada juga efek perbaikan sehingga rupiah menguat," tukasnya.
Redaksi : Mandra Pradipta
Sumber : Teropongsenayan