![]() |
Meme Ketua DPR-RI Setya Novanto yang bertebaran di sosial media. |
"Saya lihat Freeport lewat Sudirman Said menggunakan MKD ingin menghukum Novanto karena gagal memperjuangkan Freeport," ujar Adhie usai diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (28/11/2015).
Tak hanya itu, Adhie mengibaratkan kasus ini seperti halnya perang antar 'Mafia', dimana yang telah berkhianat akan dihukum.
"Ya kalau di dunia mafia, kalau orang yang menghianati kelompok mafia pasti dihukum. Kalau di Jepang, yakuza potong jari tangan bagi pengkhianat. Nah, apakah ini kemarin Novanto menjanjikan, kemudian gagal, lalu dibuka atau ada yang lain?" ujar Adhie.
Adhie berpandangan bahwa kasus Novanto ini tidak akan diungkap jika kontrak perpanjangan berhasil dilakukan sebelum masa waktunya, seperti yang diinginkan Freeport.
"Jadi kalau kontrak bisa diperpanjang seperti yang diinginkan Freeport apakah ini akan dibuka? Ya ini digunakan MKD untuk menghukum orang yang berkhianat kepada Freeport. Jadi, tunggu saja setelah novanto ada pejabat lain yang akan diungkap," ujarnya.
Namun di sisi lain, kata Adhie, kasus Novanto yang sudah dibawa ke MKD, justru bisa membuat Freeport gelisah sendiri.
"Sidang MKD ini justru nanti akan sangat mengganggu Freeport. Karena perbuatan-perbuatan yang tercela dari Freeport nanti akan terungkap," kata Adhie.
Karena itu, kata dia, jika ada pihak yang ingin mengintervensi MKD, maka pihak itu bisa berasal dari Freeport atau politisi yang mendukung perusahaan asal Amerika Serikat itu.
"Yang ingin intervensi justru Freeport. Kalau ketahuan ada pelanggaran dari pimpinan Freeport, maka (Freeport) akan mendapat celaan dari dunia. Sahamnya akan hancur," pungkas Adhie.(rmn)