![]() |
Sebuah video mengerikan yang memperlihatkan aksi kejam para militan ISIS menembak mati secara massal terhadap sekitar 200 anak Suriah beredar secara online. |
Dilansir Dailymail, Senin (9/11/2015), para korban dalam video tersebut terlihat dalam kondisi tangan terikat dan dipaksa telungkup kemudian dieksekusi dengan senapan otomatis.
Video itu semula diungkap para aktivis anti-ISIS yang berbasis di Yaman. Para aktivis meyakini eksekusi massal itu dilakukan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), meski keaslian video itu belum bisa diverifikasi secara independen.
Video kekejaman itu memicu kemarahan para pengguna internet.”Tuhan akan membakar Daesh (istilah ISIS dalam bahasa Arab) dan pendukung mereka,” bunyi komentar seorang pengguna internet, seperti dikutip Daily Mirror, Selasa (10/11/2015).



Pengguna internet lainnya mengatakan; ”Kurangnya etika dan rasa kemanusiaan dengan kedok agama.” Kelompok ISIS belum memberikan respons atas beredaranya video ekesekusi massal terhadap ratusan anak Suriah itu.
Kelompok yang dipimpin Abu Bakar Al-Baghdadi itu selama ini dikenal menjalankan eksekusi secara brutal di Irak dan Suriah sejak tahun lalu.
Pada bulan Juni lalu misalnya, ISIS merilis rekaman video mengerikan yang menunjukkan tahanan dikurung dan ditenggelamkan ke kolam renang. Selain itu, ISIS juga kerap melansir video pemenggalan terhadap sejumlah sandera.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah merilis video berisi eksekusi 200 tentara Suriah yang mereka tangkap saat penyerbuan di pangkalan militer awal pekan ini.
Video yang belum bisa diverifikasi itu menunjukkan ratusan tentara yang hanya mengenakan pakaian dalam digiring ke gurun. Video itu disebar di media sosial oleh para pendukung ISIS yang telah ganti nama menjadi Negara Islam (IS).
“Ini adalah tentara Assad yang ditangkap. Anda tahu apa yang terjadi selanjutnya,” tulis pengguna akun Umar Abu Abd, dalam bahasa Arab, tertanggal 27 Agustus 2014.
Namun, dalam video itu tidak tampak adanya jenazah atau adegan mutilasi. Hal itu diduga sebagai cara kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu untuk menghindari pemblokiran video olehTwitter dan YouTube.
Sebab, video mereka yang menunjukkan pemenggalan jurnalis Amerika Serikat, James Foley, telah diblokir YouTube dan Twitter setelah menghebohkan dunia.
Akurasi video itu saat ini sedang diperdebatkan. Beberapa sumber mengatakan, ratusan orang yang digiring ke gurun adalah warga suku Sheytat yang benar-benar dieksekusi awal bulan ini.(tns)