![]() |
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (Antara/Akbar Nugroho Gumay) |
Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku juga mengalami stres. "Kalau kamu (wartawan) diperiksa, stres juga saya yakin. Saya pun juga begitu, stres," katanya di Mabes Polri, Senin (09/11/2015).
Kendati stres, Badrodin mengatakan, tingkatan berbeda-beda. Dan tidak semua stres itu buruk. "Tapi apa stres itu jelek? Kan enggak. Tingkat stres kayak apa dulu. Kalau beban tugasnya berat, pasti stres kalau kamu tidak memenuhi target," ujarnya.
Indonesia Police Watch (IPW), mencatat tren peningkatan polisi bunuh diri. Dalam 5 bulan pertama 2015 ada tiga polisi bunuh diri. Di tahun 2014 juga ada 3 polisi bunuh diri. Jumlah anggota Polri yang bunuh diri di tahun 2013 naik 300 persen lebih, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Di tahun 2011 hanya ada satu polisi yang bunuh diri di Sumut, tahun 2011 naik menjadi dua orang, dan tahun 2013 ada tujuh polisi yang bunuh diri. Lima polisi jajaran bawah dan dua perwira polisi. Sebagian besar gantung diri di rumahnya.
"Ironisnya, kasus bunuh diri yang dilakukan anggota Polri menjadi sebuah peristiwa yang sangat memprihatinkan. Sebab dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane.
Lebih lanjut, kasus polisi bunuh diri kata Neta, kembali marak di akhir Januari 2014. Tercatat tiga kasus bunuh diri dilakukan anggota Polri. Salah satunya adalah Briptu Guntur, anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, yang ditemukan tewas di kontrakannya di Jalan Taman Bahagia, Kota Sukabumi. Ia bunuh diri dengan senjata apinya pada 22 Januari 2014, setelah cekcok dengan pacarnya yang bernisial WI.
Lalu, anggota Satuan Sabhara Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Bripka Rizki Habibi. Ia bunuh diri dengan menyarangkan peluru ke dada sebelah kiri, pada 28 Januari 2014. Kejadian itu berlangsung di halaman BNI, Jalan Sudirman, Pekanbaru.
"Seperti kasus Briptu Guntur, kasus di Polda Riau ini juga berlatar belakang asmara," katanya.
IPW sangat prihatian dengan kasus polisi yang bunuh diri. Yang sangat mengejutkan adalah penyebab kejadiannya berlatar belakang persoalan pribadi. Dalam lima bulan pertama di 2015 misalnya, ada tiga polisi bunuh diri.
Anggota reskrim Polres Jakarta Pusat, Brigadir Wahyudi menembak kepalanya sendiri di rumah kekasihnya di Kalideres, Jakarta Barat pada 16 Mei 2015, setelah bertengkar dengan pacarnya.
Terakhir, kasus bunuh diri dilakukan Kanit Lantas Polsek Cipondoh Iptu Budi Riyono di rumah wanita idaman lain di Perumahan Griya Kenangan, Cipondoh, Tangerang, Banten pada 31 Oktober 2015.
"Kasus ini menunjukkan sebagai seorang perwira Polri tidak mampu mengontrol emosinya, sehingga mengambil jalan pintas," tandasnya.(rmn)