logo
×

Minggu, 13 Desember 2015

Jaringan '98: Demi NKRI, Jokowi Jangan 'Kumpul Kebo' Lagi!

Jaringan '98: Demi NKRI, Jokowi Jangan 'Kumpul Kebo' Lagi<i>!</i>

NBCIndonesia.com - Dalam analisa Jaringan '98, kekuatan ekonomi-politik kini terbagi ke dalam tiga kelompok, yakni pro nekolim neoliberalisme, nasionalis kerakyatan dan oportunis.

Faksi nasionalis kerakyatan mulai bangkit seiring terbongkarnya berbagai konspirasi busuk seperti liberalisasi ekonomi-politik melalui amandemen UUD 1945 dan penerapan UU pro asing, penindasan kaum buruh melalui PP 78/ 2015, penjualan aset-aset strategis bangsa seperti JICT, hingga skandal ESDM Kontrak Karya Freeport di Papua.

"Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di ambang kehancuran hasil desain nekolim neoliberalisme penjajah bangsa via antek-anteknya pengkhianat Pancasila dan UUD 1945. Permufakatan jahat tersebut hanya bisa dilawan dengan persatuan kaum nasionalis kerakyatan yang teguh kokoh menjaga NKRI," tegas ujar Jurubicara Jaringan '98, Ricky Tamba, Sabtu (12/12).

Dia sarankan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus lakukan langkah-langkah strategis progresif, dimulai dengan tangkap dan adili mafia penghancur bangsa serta sapu bersih kekuatan nekolim neoliberalisme di Kabinet Kerja yakni para menteri penelikung Trisakti dan Nawacita, pembuat masalah baru yang bikin rakyat muak hilang harapan.

"Jokowi harus berani dan efektif gunakan segala kewenangan presidensial. Semua problem harus dituntaskan, jangan gaduh terus kompromi, kasus hilang menguap dan kembali 'kumpul kebo'. Mayoritas rakyat dan TNI/ Polri siap dikomando Presiden Jokowi bila konsisten majukan bangsa sejahterakan rakyat. Demi NKRI, Jokowi jangan 'kumpul kebo' lagi!" pungkas Ricky.(rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: