![]() |
Wakil Presiden Jusuf Kalla |
JK mengatakan, pertemuan itu berdasarkan keperluan bussines to bussines sehingga tidak perlu ada yang dicurigai.
(Baca: Keponakan JK Bantah Bertemu Bos Freeport)
"Itu kan pertemuan bussines to bussines, boleh saja. Apa yang salah? Kita kembali ke zaman kuno tidak boleh pengusaha ketemu pengusaha?" kata JK, Jumat 18 Desember 2015.
Kendati begitu, JK menyatakan tidak mengetahui apakah dalam pertemuan tersebut ada lobi-lobi politik terkait Freeport. Dia bahkan menantang media untuk membuktikan jika benar ada lobi dalam pertemuan itu.
"Ah saya tidak tahu, dua-duanya pengusaha. Masak tidak boleh. Selidiki saja, bagus itu. Makin diselidiki makin baik buat dunia ini berkembang," sebut mantan Ketum Partai Golkar tersebut.
Namun, ia tetap menyayangkan jika ada saja kecurigaan setiap kali ada perusahaan asing bertemu dengan pengusaha Indonesia.
"Masak pengusaha Amerika tidak bisa bertemu pengusaha Indonesia. Masak dalam Amerika saja," jelasnya.
Sebelumnya, muncul fakta baru pada kasus perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia. Secara diam-diam bos PT Freeport, James R Moffet, bertemu dengan anggota keluarga Wapres JK, Aksa Mahmud Jusuf, yang merupakan ipar dari JK, dan Erwin Aksa selaku keponakan JK.
Pertemuan tersebut diduga untuk memuluskan kontrak karya PT Freeport yang akan habis pada 2021. Sebagaimana diungkap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Andre Rosiane.
Andre mengatakan, pertemuan tersebut tepatnya dilakukan di Kantor Bosowa, Lantai 10, Gedung Menara Karya, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.(okz)