logo
×

Jumat, 11 Desember 2015

Rizal Ramli: Revalusi Aset Bagian Dari Jurus Rajawali Bangkit

Rizal Ramli: Revalusi Aset Bagian Dari Jurus Rajawali Bangkit
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli. (MI)
NBCIndonesia.com - Revaluasi aset yang dilakukan Bank Mandiri adalah bagian dari revolusi mental dan jurus rajawali bangkit. Dengan merevaluasi aset moda bank plat merah itu bertambah sebesar Rp 23 triliun.

Langkah revaluasi aset ini seharusnya diikuti perusahaan-perusahan lain, milik pemerintah maupun swasta, besar maupun menengah dan kecil.

Demikian disampaikan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dalam perbincangan di kediaman dinas, Jalan Widya Chandra V nomor 24, Jakarta, Jumat siang (11/12).

Sebelum Bank Mandiri, PT PLN lebih dahulu merevaluasi aset dan membuat modal perusahaan setrum itu bertambah Rp 20 triliun. Bank BNI 46 juga mempersiapkan revaluasi aset dan diperkirakan akan mendapatkan keuntungan Rp 12 triliun.

"Selama ini sering dikeluhkan iklim usaha sulit membuat perusahaan-perusahaan terpaksa mem-PHK karyawan. Dengan merevalusi aset perusahaan bisa bertahan dan menambah permodalan untuk usaha," ujarnya.

Rizal Ramli dikenal sebagai salah seorang pemikir ekonomi kerakyatan yang sejak lama menyarankan revaluasi aset dan pernah m. Revaluasi aset akhirnya diadopsi menjadi salah satu kebijakan ekonomi pemerintahan Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Khusus untuk BUMN, Rizal Ramli mengatakan, masih ada cara pandang yang jelek terhadap revalusi aset ini. Tetapi belakangan terlihat mulai ada keberanian dari BUMN untuk melakukan terobosan.

"Memang yang paling mudah adalah mengambil APBN dan menyuntikkannya kepada BUMN. Tapi ini bukan terobosan sama sekali. Revolusi mental salah satunya adalah melakukan terobosan yang berani dan benar, seperti ini (revaluasi aset)," ujarnya.

"Inilah bagian dari jurus rajawali bangkit," tegas Rizal.(rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: