logo
×

Jumat, 25 Desember 2015

Walau BBM Turun, Tetapi Pemerintah akan Ambil Uang Anda Rp 200-300 dengan Cara Begini

Walau BBM Turun, Tetapi Pemerintah akan Ambil Uang Anda Rp 200-300 dengan Cara Begini
Ilustrasi
NBCIndonesia.com - Rakyat Indonesia menerima kabar gembira, Rabu (23/12/2015) kemarin.
Pemerintah mengumumkan menurunkan harga bahan bakar minyak atau BBM jenis premium dan solar mulai Selasa (5/1/2016).

Harga premium atau bensin turun dari Rp 7.400 per liter menjadi Rp 7.150 per liter.

Harga solar turun dari Rp Rp 6.700 per liter menjadi Rp 5.950 per liter.

Walau harga BBM diturunkan, namun pemerintah memungut uang Rp 200 rupiah dari tiap liter premium yang Anda beli.

Sementara dari tiap liter solar, pemerintah memungut uang Anda senilai Rp 300.

Kenapa bisa?

Uang Anda itu akan digunakan sebagai dana ketahanan energi.

Pemerintah menargetkan pada tahun ini mengumpulkan dana ketahanan energi senilai Rp 15 triliun hingga Rp 16 triliun.

Dana ketahanan energi yang terkumpul akan digunakan untuk industri yang bergerak dalam pengembangan energi baru terbarukan yaitu industri panas bumi, surya, bayu, air, bioenergi, arus laut dalam bentuk pengurangan resiko, bantuan permodalan dan lain- lain.

Kemudian industri minyak dan gas yang menggunakan teknologi bersih, industri batubara yang menggunakan teknologi bersih.

Lalu akses listrik kepada masyarakat di pedalaman dan daerah perbatasan serta kelompok masyarakat dengan memperkenalkan inovasi baru pada bidang energi bersih.

Andai dana ketahanan energi tak dipungut dari Anda maka harga BBM setelah diturunkan sebenarnya menjadi Rp 6.950 per liter untuk premium dan Rp 5.650 per liter untuk solar.

Harga itu berdasarkan perhitungan harga Mean of Platts Singapore (MOPS) Singapura.

Minyak dibeli Pertamina berbasis produk yang referensinya mengacu harga MOPS.

JIka harga MOPS naik maka harga BBM di Indonesia juga akan naik.

Sebaliknya, jIka harga MOPS turun maka harga BBM di Indonesia juga akan turun.(tn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: