![]() |
Wakil Presiden Jusuf Kalla | REUTERS/ |
Untuk membangkitkan ekonomi nasional, JK mengaku mempunyai empat jurus jitu yang diklaim akan membuat ekonomi nasional melesat dan mampu bersaing di tingkat International.
"Indonesia punya kelebihan, dan punya kekuatan dalam negeri yang lebih baik. Karena itu saya katakan, ada hal yang jadi bagian untuk kita perbaiki, untuk memberikan efisiensi nasional," ujar JK usai meresmikan investasi tiga Jam di Gedung Badan Koordinasi Pemilikan Modal (BKPM), Senin 11 Januari 2016.
Empat jurus itu, pertama, terkait sektor finansial. Untuk mendorong sektor usaha kecil, kata JK, pemerintah telah menerapkan bunga 'single digit' per satu Januari 2016 untuk usaha dibidang retail.
"Modal di Indonesia lebih mahal dibanding negara lain. Karena itu bunga harus dikecilkan supaya orang menanam pohon lain. Saya pikir masyarakat harus terbiasa untuk mengambil manfaat dari tumbuhnya ekonomi, bukan manfaat dari tumbuhnya bunga" kata JK.
Perbaikan kedua yaitu sektor logistik. JK mengakui jika biaya logistik di Indonesia tergolong tinggi karena kurangnya infrastruktur. Untuk itu, pemerintah telah mengalokasikan Rp310 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 khusus untuk pembangunan infrastruktur. Jumlah itu naik 50 persen dibanding alokasi tahun lalu.
"Kita harapkan investasi dari swasta masuk juga. Sehingga kita harapkan invesasi bisa sampai US$6 miliar untuk infrastruktur saja" ucapnya.
Sementara sektor ketiga yang harus diperbaiki adalah bidang energi. Pembangunan pasokan listrik baru akan menjadi prioritas pemerintah dalam bidang energi.
"Tahun lalu sudah ditandatangi 19 ribu megawatt listrik baru. Tahun ini akan ditandatangai 20 ribu kontrak baru lagi untuk listrik. Kedepan listrik akan dipenuhi dengan harga lebih bersaing dari Singapura, Filipina, dan negara lain. Kita harus bersaing dalam sisi energi," kata JK.
Sedangkan sektor keempat yaitu terkait Birokrasi. Menurut JK birokrasi yang selama ini terkesan lambat dan berbelit terus diatasi pemerintah dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang rata-rata berfokus dalam pemangkasan birokrasi.
"Indonesia dengan memperbaiki empat hal tadi, sektor finansial, logistik, energi, dan birokrasi, akan menjadi kekuatan yang sulit tersaingi di banyak negara lain. Apalagi dengan berlakunya MEA, dan kalau ini kita jalankan tentu akan dapat hasil lebih baik," ujar dia. (vv)