logo
×

Rabu, 24 Februari 2016

Jejak Kotor Ivan Haz: Dari Narkoba hingga Bagian Dinasti Politik Korup

Jejak Kotor Ivan Haz: Dari Narkoba hingga Bagian Dinasti Politik Korup

NBCIndonesia.com -  Anggota Komisi IV DPR Fanny Safriansyah atau Ivan Haz, anak Wapres (2001–2004) Hamzah Haz, ternyata memiliki rekam jejak penuh noda, selain doyan giber (teler) bersama narkoba. Dua hari lalu, Senin (22/02/2016), dia ditangkap oleh POM Kostrad TNI AD saat sedang membeli sabu.

Dia diduga bagian dari komplotan pecandu narkoba dari kalangan pejabat, terutama aparat TNI dan Polri. Kelakuan menantu terpidana kasus korupsi Fuad Amin Imron ini memang sangat menjijikkan. Dari sisi mana pun dia tak semestinya bertindak maksiat.

 Bayangkan saja, orang tua dan mertuanya adalah kyai, meskipun belakangan kyai Fuad diketahui doyan uang haram juga.

Selain gandrung ice cream (istilah para pecandu untuk sabu), Ivan mempunyai sidik kotor sebagai, baik politikus, majikan, rekan bisnis maupun warganegara. Pokoknya, pria kelahiran 1978 ini naudzubillahi min dzalik akhlaknya.

Pertama, pada 2003 dia pernah disebut-sebut terlibat penjualan mobil bodong. Dia dilaporkan oleh Iskandar Sakur dengan tuduhan penggelapan karena menjual mobil Mercedes Benz C240 keluaran tahun 2000 ilegal. Namun, kasus perdata ini kemudian berakhir damai. Ivan Haz selamat.

Tingkah Ivan kembali meramaikan jagat media karena dituduh kompak bersama istrinya melakukan aksi bejat dengan menganiaya pembantu rumah tangga. Toipah (20) melaporkan Ivan karena menganiaya dirinya pada pertengahan 2015. Namun, baik Ivan maupun Anna Susilowati membantah perbuatan tersebut.

Untuk mengelak, Ivan bahkan membawa-bawa kebesaran nama keluarga. "Saya tahu saya siapa, orang tua saya juga orang baik-baik. Tidak mungkin saya melakukan itu," ucap anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ini (02/10/2015).

Akan tetapi, polisi memiliki bukti rekaman CCTV bahwa keduanya menjotos Toipah, yang kemudian diakui Anna hanya mendorong. Toipah kini dalam perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Sebagai politikus, Ivan juga tak patut menjadi teladan yang baik. Tak tahu untung sudah bisa nongkrong di Senayan di usia muda, dia malah sering bolos. Alasannya sangat menggelikan, bisa buat orang tertawa guling-guling sambil lempar kain lap ke mukanya.

"Iya benar saya jarang di DPR, saya harus jadi ibu rumah tangga‎ juga karena mengurus anak saya. Saya tidak tega kalau anak nangis," kata Ivan Haz kepada pers (9/10/2015) lalu. Padahal, dia tinggal bersama istri dan beberapa pembantu di sebuah apartemen, termasuk baby sitter yang lengan dan mukanya membiru akibat dibogem tersebut.

Perjalanan politik bekas suami Menur Soekarno (cerai pada Mei 2012), cucu Presiden Soekarno, ini pun diduga mulus karena ada campur tangan sang mertua, yakni penguasa dinasti politik Bangkalan. Ivan terpilih dari daerah pemilihan Jawa Timur XI-Madura, Jawa Timur dengan 189.186 suara, tertinggi untuk PPP.

Alumnus Universitas Tritunggal Surabaya (2012) ini dicurigai memperoleh bagian dari korupsi ratusan miliar oleh mertuanya, Fuad Amin Imron. Desakan pemeriksaan Ivan tersangkut kasus Fuad ini pernah disampaikan oleh Koordinator Advokasi Forum Pemuda dan Mahasiswa Madura (FPM2) Mujalli.
"Tidak banyak yang mengetahui kalau Ivan Haz itu menantu Fuad Amin, tahanan KPK. Ini cukup menarik," ujar Mujalli Jumat (16/10/2015).

Pihaknya menduga, disembunyikan identitas Ivan Haz tersebut agar tidak tersenggol kasus Fuad Amin. Padahal, patut diduga dana hasil korupsi Fuad Amin digunakan untuk kepentingan pemilu legislatif. Terlebih perolehan suara Ivan Haz cukup tinggi di satu kabupaten.

"Masyarakat di sana (Madura) sudah tahu semua bagaimana permainan pada Pemilu 2014 lalu," ujarnya. Untuk kasus yang ini, Ivan memang belum pernah diperiksa.

Terseoknya politikus seperti Ivan karena kasus narkoba bisa jadi hanya sekadar pintu masuk untuk kasus yang lebih besar, yakni membuka kedok praktik politik dinasti yang kotor. Hal itu dengan syarat jika penegak hukum bersedia melakukan pengusutan. Bukankah para ahli sudah sepakat dengan adagium bahwa koruptor tak pernah jalan sendiri?.(rn)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: