NBCIndonesia.com - Ridwan Kamil yang digadang-gadang bakal menjadi pesaing kuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengumumkan keputusan untuk tidak turut serta dalam Pemilukada DKI 2017.
Padahal, banyak pihak yang mengharapkan keberanian Emil untuk hijrah ke Jakarta, termasuk DPD Partai Gerindra Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, ketua penjaringan calon Gubernur DKI dari partai Gerindra, Syarif mengaku enggan ambil pusing dengan keputusan Emil.
Pasalnya, sedari awal dikatakannya sudah tidak ada sinyal positif dari Wali Kota Bandung itu untuk pindah ke Jakarta.
"Dari awal dia kan memang ragu-ragu. Dia selalu bilang 50-50. Ya buat saya bukan optimis atau enggak, itu kan persoalan kebutuhan. Jadi kembalikan ke Ridwan Kamil," ujar Syarif saat dihubungi, Senin (29/2/2016).
Terlebih, sambung Syarif, dirinya masih mengantongi setidaknya enam nama calon untuk diusung di Pemilukada DKI 2017 mendatang. Karena itu, dia menyatakan tidak mengambil pusing keputusan Emil.
"Saya katakan dari delapan calon yang kita punya kan sudah mundur dua, Saefullah (Sekda DKI), dan Syafrie Syamsuddin. Saya kita calon lainnya punya potensi yang sama untuk diserahkan kepada DPP," ungkap Sekertaris Komisi Pembangunan DPRD DKI itu.
Pagi ini, Ridwan Kamil memutuskan untuk tetap menjabat menjadi Wali Kota Bandung hingga masa jabatannya berakhir di tahun 2018 mendatang.
"Tugas saya belum selesai di periode pertama ini, mungkin nanti kalau sudah selesai InsyaAllah bisa ke Jakarta, mungkin ke Jabar atau melanjutkan jilid dua periode saya di Bandung," ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, bisa saja setelah habis masa jabatannya sebagai Wali Kota Bandung dirinya kembali ke profesi awal yakni menjadi arsitektur.
"Karena hampir semua keluarga saya meminta agar saya menjadi arsitek lagi agar kembali memiliki kehidupan yang normal lagi seperti warga biasa," ujar dia.(rn)
