
NBCIndonesia.com - Pemerintah Australia mengeluarkan travel advisory kepada pemerintah Indonesia guna memeringatkan tentang kemungkinan adanya serangan teror di wilayah Jakarta.
Mengenai hal ini, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menegaskan pihaknya sudah lebih dulu tahu rencana serangan teror itu sebelum pemerintah Australia mengeluarkan peringatan. Sasaran teror kemungkinan di wilayah Jakarta.
"Tapi kan saya tidak bisa informasikan ke anda! Mau garap bagaimana? Kami sudah mengerti sebelum mereka. Deteksi terus dari Pemda DKI Jakarta," ujar Sutiyoso di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (29/02/2016).
Meski sudah mengetahui rencana itu, Sutiyoso mengatakan BIN belum bisa bergerak terutama menangkap terduka pelaku teror.
"Bukan barang baru berita itu bagi kami. Cuma kan seperti yang diketahui undang-undang belum memungkinkan nangkapin orang seperti itu," katanya.
Sutiyoso pun menyinggung mengenai perlunya dipercepat penyelesaian revisi UU No 15 Tahun 2003 Tentang Terorisme. Dalam revisi itu BIN diharapkan diberikan kewenganan untuk melakukan penahanan sementara terduga teroris.
"Itu lah yang kami minta revisi undang-undang itu, baik oleh kepolisian BIN tidak punya kewenangan itu. Tapi sekarang kami tahu lah jaringan-jaringan itu," tandasnya.
Hari ini, Kepala BIN Sutiyoso menggelar rapat bersama Komisi I DPR. Beberapa hal akan dibahas dalam rapat, salah satunya menyangkut travel advisory yang dikeluarkan pemerintah Australia.(rn)