logo
×

Jumat, 18 Maret 2016

Kasus Sumber Waras, Ahok Ogah Ladeni Taruhan Rp 100 Juta Ketua IPW

Kasus Sumber Waras, Ahok Ogah Ladeni Taruhan Rp 100 Juta Ketua IPW

NBCIndonesia.com -  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah mendengar kabar adanya taruhan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dengan rekannya terkait pengusutan kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Neta bertaruh bahwa Ahok sapaan Basuki akan terseret dalam kasus itu.

Neta mengaku bertaruh uang Rp 100 juta dengan rekannya bahwa KPK akan menetapkan Ahok sebagai tersangka sebelum Pilgub DKI tahun depan. Ahok sendiri justru menantang balik Neta agar menaikkan uang taruhan dengan nominal yang lebih tinggi.

"Sayang aku enggak boleh taruhan ya, kalau boleh aku mau suruh dia naikkin (nominalnya)," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (17/3) malam.

Dia pun sempat melontarkan guyonan angka taruhan sebesar Rp 100 juta itu terlalu kecil. "Tapi saya enggak boleh taruhan. Rp 100 juta kekecilan taruhan sama gua," tegasnya.

Diketahui, kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras memasuki babak baru setelah sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta melaporkan dugaan perkara itu ke DPR. Laporan itu kemudian dilanjuti dengan pemanggilan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian oleh Komisi III DPR.

"Persoalan Sumber Waras, persoalan-persoalan penggusuran, persoalan-persoalan perdagangan orang yang itu dibilang berizin seperti Alexis, itu kan perdagangan manusia," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa, pekan lalu di gedung DPR.

Ahok menegaskan, terhambatnya kasus ini karena KPK belum menemukan alat bukti atas dugaankorupsi pembelian lahan RS Sumber Waras itu. Alasan memanggil BPK adalah karena instansi ini lah yang melakukan audit investigasi keuangan daerah dalam pembelian lahan itu.(mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: