
NBCIndonesia.com - Siyono (39), warga Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, ditangkap Densus 88 Mabes Polri pada Selasa (9/3/2016) lalu.
Bapak lima anak itu dikabarkan meninggal dunia ketika menjalani pemeriksaan oleh tim Densus 88.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Surakarta Dipo Suryo Wijoyo menyesalkan kejadian tragis tersebut.
"Kejadian penangkapan bapak Siyono yang terjadi di Klaten baru-baru ini oleh Densus 88 begitu memilukan, karena setelah penangkapan bapak Siyono yang diduga terlibat dalam kasus terorisme, saat pemeriksaan oleh Densus 88 dinyatakan meninggal dunia," kata Dipo saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Polresta Surakarta, Kamis (17/3/2016).
Dipo menyampaikan, mewakili kader HMI cabang Surakarta, pihaknya turut prihatin dan berduka dengan kejadian tersebut. Dirinya pun mengutarakan beberapa tuntutan.
"Usut tuntas kasus dugaan teroris Siyono harus dibuktikan sampai proses peradilan. Usut tuntas atas meninggalnya korban Siyono dalam penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88," tandas dia.
Selain itu, kata Dipo, pemerintah harus memberikan peringatan tegas kepada oknum Densus 88 karena melakukan penangkapan di depan anak-anak.
"Apa yang dilakukan Densus 88 melampaui batas kewarasan nalar kemanusiaan. Karena melanggar hak-hak konstitusional warga negara. Yakni berdasarkan hak hidup dan asas praduga tak bersalah (presumption of innosence)," pungkasnya.(ts)