logo
×

Kamis, 14 April 2016

Pencopotan Rini Soemarno dari Kabinet Menggema hingga Luar Negeri

Pencopotan Rini Soemarno dari Kabinet Menggema hingga Luar Negeri

NBCIndonesia.com -  Mahasiswa Indonesia di luar negeri yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Indonesia Asia Tenggara (KMIAT) menyatakan kekecewaan sekaligus kemarahan atas skandal pencucian uang yang melibatkan pejabat di republik ini, sebagaimana terungkap dalam dokumen Panama Papers.

"Keberadaan nama Menteri Negara BUMN Rini Soemarno di Panama Papers membuktikan bahwa Revolusi Mental yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo harus dimulai dari dalam kabinet yang dipilihnya, dan di tangan orang yang disebut-sebut sebagai 'lingkar dalam' Jokowi," ungkap juru bicara KMIAT, Ahmad Qomaruddin dalam keterangan pers, Kamis (14/04/2016).

Keterlibatan Rini, menurut Ahmad,  akan menjadi pukulan balik untuk pemerintahan Jokowi yang dibangun dengan integritas dan dukungan dari rakyat kecil.

"Keterlibatan Rini Soemarno dalam Panama Papers membuktikan satu hal bahwa Rini bukan figur yang bersih, berintegritas, namun justru dekat kaitannya dengan tindak pidana pencucian uang, penggelapan pajak, suap dan grativikasi," tutur Ahmad.

Untuk itu, Komunitas Mahasiswa Indonesia Asia Tenggara menuntut agar Presiden Jokowi mencopot Rini Soemarno dari jabatannya, karena mempermalukan bangsa dan negara, bahkan mempertontonkan kemunafikan dengan terus berkelit dari tanggung jawab moral politiknya sebagai pejabat negara serta menolak untuk mundur sebagaimana yang dilakukan oleh para pejabat di negara lain.

"Kami juga mendesak Presiden mengusut tuntas nama nama lainnya yang tersangkut dalam Panama Papers dan menyerahkan kepada hukum yang berlaku di negeri ini," tegas Ahmad.

Terakhir, sambung Ahmad, pihaknya juga menuntut penyitaan terhadap seluruh aset pejabat negata dan swasta yang terlibat dalam Panama Papers untuk kas negara. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: