
NBCIndonesia.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa menyesalkan pengerahan aparat kepolisian dan TNI dalam aksi penggusuran wilayah Pasar Ikan dan Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Khususnya, dalam aksi kepolisian yang menangkap aktivis Ratna Sarumpaet saat bersama-sama warga menolak penggusuran.
"Ratna sarumpaet dikurung dulu oleh polisi berarti kan yang aktif bukan Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja). ini kan harusnya Pol PP di depan baru polisi kalau terjadi kerusuhan turun," kata Desmond, saat dikonfirmasi, Selasa (12/04/2016).
Menurut Desmond, seharusya dalam aksi penggusuran manapun, Satpol PP yang berada di garis depan untuk menghadapi warga. Adapun, peran Polisi dan TNI hanya memantau dari belakang guna mengantisipasi kerusuhan.
"Ini kan (Polisi) kaya centeng Gubernur DKI (AHok) seolah-olah rakyat musuh ini enggak wajar," tegas politikus Gerindra itu.
Desmond pun menuding aparat keamanan sudah dikendalikan oleh Ahok sehingga mau melakukan tindakan apa saja terhadap warga. Aparat, kata dia, sudah mendapat banyak bantuan dari Ahok selama ini.
"Karena polda dapet CSR, CSR, CSR. Jadi kalau aparatur negara diakalin ahok dengan CSR. Komandannya turun, ada yang salah dengan yang mendukung Ahok hari ini," tandas dia.
Seperti diketahui, Pemprov DKI melakukan penggusuran terhadap kawasan di sekitar Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Ribuan personil gabungan dari TNI, kepolisian, dan Sat Pol PP dikerahkan untuk mengamankan jalannya penggusuran. (rn)