
NBCIndonesia.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkali-kali menyebut bahwa audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pembelian lahan RS Sumber Waras tak ubahnya pemufakatan jahat untuk menjegal dirinya.
Karena itu, dia menyampaikan rasa terima kasih kepada Komisi Antikorupsi (KPK) yang telah meminta keterangannya pada kasus tersebut. Alasannya, kata Ahok, agar kasus ini terang benderang dan tidak lagi menyiksa dirinya karena sarat dengan kriminalisasi.
"Lagi percuma mau gugat bagaimana? Dia Tuhan kok di Indonesia, iya toh?," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (13/4/2015).
Kekesalannya terhadap BPK tersebut tak lain karena menurut penilaiannya lembaga tinggi negara itu dengan sengaja menyembunyikan data kebenaran yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat membeli lahan RS. Sumber Waras menggunakan APBD DKI tahun 2014 lalu.
"Makanya saya tanya BPK, yang duduk di BPK berani enggak buktiin hartanya dari mana? Jadi jangan asal ngomong di Republik ini gitu lho," ungkapnya.
Ahok pun menyampaikan, saat pemeriksaannya di KPK kemarin dirinya menyindir salah satu penyidik yang berasal dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Saya bilang salam tuh sama salah satu ketua BPK Prof. Edi, aku gituin dia. Salam sama beliau bilangin Ahok doain dia umur panjang untuk lihat aku jadi Presiden, supaya saya berantas yang munafik-munafik di BPK," terang Ahok. (rn)