logo
×

Selasa, 12 April 2016

Wantimpres Sarankan Jokowi Benahi Pendidikan Kejuruan Yang Sudah Ada

Wantimpres Sarankan Jokowi Benahi Pendidikan Kejuruan Yang Sudah Ada

NBCIndonesia.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan agar membenahi pendidikan kejuruan yang sudah ada, daripada membuat yang baru. Karena hal tersebut dinilai jauh lebih efisien. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih di sela kunjungan kerja ke Politeknik ATMI (Akademi Teknik Menengah Indonesia) Solo, Selasa (12/4).

"Kami menyarankan kepada presiden, daripada bikin sekolah kejuruan baru, mendingan yang sudah ada sekarang ini dikembangkan. Saya akan bicarakan juga ini dengan Menristek Dikti dan Mendikbud," ujarnya.

Dari kunjungannya ke berbagai daerah, Sri Adiningsih menilai permasalahan yang dihadapi pendidikan kejuruan baik formal maupun informal adalah keterbatasan fasilitas pendukung. Terutama untuk kegiatan praktik kerja yang menjadi nilai tambah pendidikan kejuruan.

Dalam kunjungan ke Balai Latihan Kerja (LPK) di Jayapura, meski kondisi bangunan yang cukup luas, namun sangat disayangkan tidak didukung fasilitas lainnya. Mesin yang digunakan untuk praktik siswa misalnya, usianya sudah 30 tahun lebih dan belum pernah diganti.

"Di sana masih banyak BLK yang seperti itu. Selain sudah uzur, jumlah fasilitas untuk kegiatan praktik juga sangat kurang. Kalau dirata-rata setiap satu mesin digunakan oleh 25 orang siswa, jauh dari ideal. Kalau idealnya ya satu mesin satu siswa, seperti yang diterapkan di ATMI ini," katanya.

Sri Adiningsih mengemukakan, dengan kondisi serba terbatas seperti itu sulit bagi pendidikan kejuruan untuk menghasilkan lulusan berkualitas. Menurut dia, data teknis menunjukkan prosentase lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang tidak bekerja lebih tinggi dari lulusan sekolah menengah atas (SMA).

"Itu tandanya ada sesuatu yang salah dengan pendidikan kejuruan. Logikanya lulusan SMK pasti lebih mudah diserap oleh dunia kerja, karena sudah memiliki bekal keterampilan," jelasnya.

Di sisi lain, Sri Adiningsih memuji keberhasilan penyelenggaran pendidikan kejuruan yang dilakukan Politeknik ATMI. Tingginya minat dunia industri terhadap lulusan ATMI saat ini bisa dijadikan indikator.

"Saat ini satu orang lulusan ATMI rata-rata diminati oleh lima perusahaan. Saya ingin keberhasilan ATMI ini ditularkan ke lembaga pendidikan kejuruan yang lain. Hasil kunjungan kerjanya ini secepatnya akan disampaikan kepada Presiden Jokowi. Beliau sangat menginginkan pendidikan kejuruan dikembangkan," tutupnya. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: