
Nusanews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku punya perbedaan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam merespon anak buahnya yang bermasalah. Menurutnya, Ahok lebih cenderung tegas, bicara keras dan tak segan memecat anak buahnya yang melanggar aturan.
Berbeda dengan Ahok, Djarot menilai sebagai orang Jawa dirinya tidak akan langsung memarahi dan memecat anak buahnya di depan publik.
"Kalau saya orang Jawa, enggak sampai hati loh pak. Tapi kalau beliau (Ahok), enggak apa-apa, sikat saja. Sudah tenang aja mas. Tapi saya sebagai orang Jawa enggak mungkin kayak beliau," kata Djarot dalam acara Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Allium Hotel, Tangerang, Selasa (31/5).
Djarot mengatakan, cara menegur PNS yang bermasalah adalah dengan memanggil PNS tersebut ke ruangan dan mengoreksi kesalahannya secara langsung. Bila dirasa perlu untuk dicopot, Djarot mengaku tak segan akan menjatuhkan sanksi itu.
"Dengan cara berbeda tapi tujuannya sama. Kalau saya seperti itu, saya panggil ke kantor. Kami berdua, saya tunjukkan bla-bla. Kau saya sembeleh. Sudah gitu. Maksudnya apa, pak? Yaudah saya buang. Tak sembeleh karir mu," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, politisi PDIP juga memperingatkan kepada PNS-PNS DKI untuk menaati sumpah jabatan dengan tidak menerima suap dari siapa pun atau dalam kondisi tertentu.
"Saya sudah sampaikan, kau jangan terima apapun dari siapapun juga, itu sumpah jabatan kamu. Dia masih terima sudah saya peringatkan kemarin," pungkasnya. (mdk)