logo
×

Rabu, 18 Mei 2016

Rohaniawan Katolik: Kemunculan Paham Komunis Harus Dilumpuhkan Agar Tak Berkembang Jadi Malapetaka

Rohaniawan Katolik: Kemunculan Paham Komunis Harus Dilumpuhkan Agar Tak Berkembang Jadi Malapetaka

NBCIndonesia.com - Semua elemen bangsa diminta untuk mewaspadai munculnya kembali paham-paham komunisme di tengah masyarakat. Hal ini seperti diutarakan antropolog budaya dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Pater Gregorius Neunbasu.

"Untuk hidupnya kembali Partai Komunis Indonesia (PKI) di bumi pertiwi ini rasanya tidak mungkin, namun penyebaran paham-paham komunisme dan sejenisnya harus diwaspadai, karena hanya akan membuka luka lama terhadap kekejaman PKI pada masa itu," katanya di Kupang, Rabu (18/5/2016).

Rohaniawan Katolik itu menegaskan, kekejaman PKI jangan hanya dilihat pada Peristiwa G30S PKI saja, tetapi rentetan peristiwa yang mengerikan yang dilakukan PKI dalam kurun waktu antara 1960 sampai puncaknya pada Gerakan 30 September 1965 dengan terbunuhnya para jenderal TNI-AD.

"Saya dulu pernah melihat sendiri bagaimana aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang PKI, jika tidak mengikuti apa yang diinginkan mereka, habislah kita. Ini sebuah tindakan yang benar-benar tidak manusiawi," ujar Pater Gregor.

Menurut dia, hadirnya simbol-simbol PKI seperti palu arit, hanya akan membangkitkan memori kelam masa lalu bagi mereka-mereka yang menjadi korban kekejaman PKI pada masa itu.

Oleh karena itu, kemunculan paham-paham komunis belakangan ini, harus dicegah dan dilumpuhkan sesegera mungkin oleh aparat keamanan agar tidak berkembang biak menjadi sebuah malapetaka nasional.

"Tetapi jangan terlalu arogan. Perlu penelitian yang lebih mendalam soal fenomena bangkitnya kembali paham-paham komunisme itu di Indonesia, karena motivasinya tentu berbeda dengan apa yang terjadi pada masa kemerderkaan," tuturnya. (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: