
NBCIndonesia.com - Ketua Departemen Bidang Politik Pemuda Perindo Danick Danoko mempertanyakan sikap dingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap arogansi yang terkesan dari pola kepemimpinan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pasalnya, kata dia, publik tidak henti-hentinya menyoroti sikap kasar serta berbagai kebijakan penggusuran yang dilakukan Ahok.
"Presiden Jokowi bukan saja bisa menggunakan hak imunitasnya sebagai atasan Gubernur-Gubernur. Namun seharusnya Presiden Jokowi sangat bisa membatalkan arogansi Ahok," ujar Danick kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (18/5/2016).
Danick menyayangkan sikap pasif Presiden ditengah banyak keluhan masyarakat atas sikap Ahok yang dinilainya kasar. Dengan diamnya Presiden, kata Danick, membuat Ahok semakin merasa leluasa menjalankan kewenangannya melakukan penggusuran.
"Joko Widodo sebagai Presiden sejatinya ikut bertanggungjawab menyelesaikan penggusuran di beberapa wilayah DKI yang secara terbuka dilakukan Ahok dengan cara sangat tidak manusiawi," ucapnya.
Danick mengatakan Jokowi mestinya ingat, kata Danick, atas kontrak politik dengan masyarakat Jakarta saat dirinya mencalonkan Gubernur DKI berpasangan dengan Ahok. Danick mengingatkan bahwa dalam kontrak politik tersebut, pasangan Gubernur Jokowi-Ahok berjanji untuk menjadi pelindung warga dengan tidak akan melakukan penggusuran.
"Kontrak politik adalah manifesto peneguhan sikap, moral, kepemimpinan, dan kenegarawanan untuk sungguh-sungguh dan penuh kejujuran atas detail klausa pengikat diri dengan rakyat," ucap Danick. (ts)