logo
×

Sabtu, 07 Mei 2016

Sulap Lembah Harau seperti Singapura, Pemda Sumbar Butuh Rp 363 M

Sulap Lembah Harau seperti Singapura, Pemda Sumbar Butuh Rp 363 M

NBCIndonesia.com - Lembah Harau merupakan salah satu tempat wisata andalan di Sumatera Barat sejak tahun 1926. Dengan kekayaan alam berupa tebing-tebing tinggi dan beragam ekosistem, lembah ini bisa menjadi tujuan wisata yang memanjakan mata sekaligus memacu adrenalin.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Sumatera Barat, M. Yunus mengatakan, tebing setinggi 300 meter di bawah permukaan laut (mdpl) ini sering digunakan untuk festival panjat tebing. Selain itu, Lembah Harau juga memiliki gua bercabang banyak yang harus dimasuki bersama dengan juru kunci agar tidak tersesat.

"Di Harau ada goa 1.000. Uniknya kalau tidak bawa juru kunci bisa hilang, karena banyak cabang yang terbentuk alami. Di situ juga ada jenis kupu-kupu yang tidak ditemukan di tempat lain. Bisa dikembangkan untuk butterfly park, seperti di Singapura. Untuk investor berinvestasi," kata Yunus di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/5).

Lembah Harau Istimewa

Dia meyakini masih banyak potensi alam di Lembah Harau yang bisa dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata andalan Tanah Air. Untuk itu, pemerintah daerah Sumatera Barat membutuhkan suntikan dana sebesar Rp 363 miliar dari para investor.

"Dari hasil kajian, Kita butuh invetor yang minat investasi sebesar Rp 363 miliar. Karena di situ luar biasa. Kita bisa membuat wahana permainan air anak-anak, olah raga bangkitkan adrenalin, cukup banyak supaya orang bisa stay lebih lama lagi," imbuhnya.

Dengan adanya Indonesia Investment Week 2016, dia berharap akan ada banyak pengusaha lokal maupun luar megeri yang mau menanamkan modalnya untuk mengembangkan wisata di wilayah Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut.

"Kita siap membantu pihak-pihak yang mau berinvestasi. Namun, meski banyak investor, kami akan terus memelihara keberagaman masyarakat Sumatera Barat," jelas Yunus. (mdk)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: