logo
×

Senin, 13 Juni 2016

HUT DKI ke-489, Ahok: PR Kita Kemacetan dan Birokrasi

HUT DKI ke-489, Ahok: PR Kita Kemacetan dan Birokrasi

Nusanews.com - Ibu Kota Jakarta akan menginjak usia 489 pada tanggal 22 Juni 2016 mendatang. Di usia yang hampir empat abad ini, Jakarta masih dirundung segunung masalah.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan, setidaknya ada dua masalah prioritas yang belum juga terselesaikan sampai pada saat ini, masalah tersebut yakni kemcatan dan bobroknya mental birokrasi di lingkungan Pemprov DKI.

"Tetap aja kemacetan dan birokrasi kita belum bisa beresin ini," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (13/06/2016).

Seperti Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang beberapa waktu lalu membuat Ahok geram karena pada nyatanya pada laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2015, ditemukan ketidakwajaran dalam pembukuan rekening.

"Makanya kita mau ganti satu set ini. Hampir semua pembelian tanah enggak beres. Jadi kayak ada mafia tanah, yang baik-baik mau kasih komisi dibolak-balik, dipimpong, selalu begitu dari dulu," ujar Ahok.

BPK dalam LHP-nya menyebutkan, pada empat Sudin Pertamanan dan Pemakaman terdapat rekening yang tidak aktif, namun belum ditutup.

Empat Sudin Pertamanan dan Pemakaman, itu yakni untuk wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Empat sudin itu mengajukan pembukaan rekening baru kepada Bank DKI di masing-masing wilayah kota administrasi dengan melampirkan Pergub Nomor 232 Tahun 2014.

Sementara Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat mengajukan perubahan nama rekening dari sebelumnya a.n Sudin Pertamanan Jakara Pusat menjadi a.n Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat kepada Bank DKI Capem Walikota Jakarta Pusat.

"Sampai dengan akhir pemeriksaan BPK, seluruh rekening yang dibuka dan dirubah tersebut belum mendapat persetujuan dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta," tulis BPK dalam LHP-nya. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: