Nusanews.com - Sersan Dua (Serda) Septian Wahyu Sarjono, siswa Sekolah Kejuruan Dasar Listrik dan Elektronika (Sejursarlislek) Skadron Pendidikan 2030 Lanud Sulaiman Bandung, Jawa Barat, meninggal dunia usai mengikuti kegiatan apel malam pada Jumat (3/6) malam.
"Saya merasa sedih atas kejadian meninggalnya anak saya dan sekaligus siswa saya atas nama Serda Septian Wahyu Sarjono. Saya menyampaikan turut bela sungkawa sedalam-dalamnya terhadap keluarga khususnya orang tua almarhum," kata Komandan Pangkalan TNI AU Sulaiman Kolonel Pnb Muhammad Syafii, di Bandung, Sabtu.
Sebelumnya beredar kabar Serda Septian Wahyu meninggal dunia karena dipukuli oleh salah seorang pengasuh berinisial Mayor Pnb TBP dan menyikapi kabar tersebut Kolonel Pnb Muhammad Syafii menyatakan masih menyelidiki hal tersebut. "Saya belum bisa mengatakan bahwa tadi yang disampaikan nama (Mayor Pnb TBP disebutkan oleh wartawan) orang adalah terduga. Terduga saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata dia.
Pada kesempatan tersebut ia menjelaskan kronologis terakhir Serda Septian Wahyu saat mengikuti apel malam hingga akhirnya meninggal dunia di RS TNI AU dr Salumun Bandung, pada Jumat (3/6).
Pada Kamis (2/6) malam sekitar pukul 19.00 WIB, Serda Septian dijemput oleh pengasuhnya (Mayor Pnb TBP) untuk mengikuti apel malam. Kemudian pada pukul 23.00 WIB yang bersangkutan mengeluh sakit hingga tak sadarkan diri.
"Setelah itu korban langsung diberikan pertolongan medis pertama yakni dibawa ke Rumah Sakit Sulaiman tapi karena kondisinya mengalami penurunan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Salamun Bandung," kata dia.
Di RS dr Salamun Serda Septian Wahyu sempat menjalani perawatan medis selama satu hari namun pada Jumat (3/6) malam beberapa fungsi organ tubuhnya seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal mengalami penurunan sehingga dinyatakan meninggal dunia. Saat ini jenazah Serda Septian Wahyu telah diterbangkan ke kampung halaman yakni dimakamkan di Solo, Jawa Tengah. (rol)
