
Nusanews.com - Lima hari lalu, Fadli Zon jadi bulan-bulanan warga dunia maya. Gara-garanya, Wakil Ketua DPR itu dianggap punyai fasilitas mewah ditandai dengan keberadaan kasur empuk di ruangan kerjanya. Kemarin, politikus Gerindra itu mengajak wartawan melongok langsung ruang kerjanya. Maksudnya untuk mengklarifikasi bahwa fasilitas yang diterimanya tak semewah yang digunjingkan. Namun upaya ini tak mempan. Netizen masih saja menyindir, Bang Fadli mau kerja apa mau tidur.
Kemarin, Fadli Zon merayakan ulang tahunya yang ke 45. Lulusan London School of Economics and Political Science itu pun menggelar perayaan ulang tahun di ruangan kerjanya, lantai 3 Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, kemarin.
Acara digelar sederhana namun meriah dengan kehadiran istri dan anak, belasan staf serta kejutan guru Fadli semasa SD. Acara juga dimeriahkan pendongeng asal Aceh, PM Toh yang membawakan kisah Fadli dari kecil hingga menduduki kursi Wakil Ketua DPR dengan penuh rasa humor.
Usai acara, Fadli pun mengajak wartawan mengengok ruang kerjanya. Dia kemudian menunjukkan ruang kerjanya sekaligus memperlihatkan kasur yang sempat jadi gunjingan di jagad Twitter. "Dari puluhan tahun ya begini. Tidak ada yang istimewa," kata Fadli.
Sekadar latar, fasilitas ruang kerja Fadli sempat jadi gunjingan di dunia maya. Gunjingan itu tersulut setelah Fadli memposting suasana makan siang dengan Fahri Hamzah dan Ahmad Dhani di akun twitternya, @fadlizon. Di foto itu, ketiganya tampak duduk sumringan dengan senyum lebar menghiasi wajah masing-masing. Di depannya, semua meja yang penuh dengan makanan. Nah, di latar foto ini terlihat ada kasur dan juga kursi pijat.
Gara-gara foto itu, Fadli pun jadi bulan-bulanan media sosial. Sindiran dan kritikan datang silih berganti. Sebagian netizen heran, di ruang kerja kok ada kasur. Yang lain menyindir, "Kerjanya makan sama tidur saja."
Panas kuping, Fadli pun mengklarifikasi. Dia bilang, semua pejabat di Indonesia juga memiliki ruang kerja dengan fasilitasnya. "Presiden, Menteri, Ketua MPR. Mungkin Kapolres dan Kapolsek ada. Bukan dibangun khusus, dari zaman baheulanya begitu. Saya cuma bawa sarung bantal, dan seprei aja. Ada tempat salat juga," ungkap Fadli.
Bahkan, dia membandingkan ruang kerjanya dengan pejabat-pejabat negara lain, seperti Menteri, Ketua DPD, dan Ketua MPR yang jauh lebih besar dan mewah. Menurut Fadli, ruang kerjanya tak lebih luas dan mewah dari Sekjen di Kementerian.
"Coba cek aja ruangan menteri kayak apa, coba ruangan Gubernur BI. Mungkin empat kali lipat ruangan ini. Mungkin, kalau ruangan (pimpinan) DPD lebih besar, lihat saja. Wakil ketua DPD kalau nggak salah 1,5 lebih besar dari ruangan saya. Ini termasuk yang paling kecil," sambung Fadli.
Menanggapi hal itu, pengamat politik parlemen M Ikhsan Tualeka menilai, pernyataan Fadli tak memperbaiki keadaan. Menurut Ikhsan, selain terkesan membela diri, ucapan Fadli juga menjadikan kawan-kawannya di Senayan sebagai bantalan.
"Tak perlu membanding-bandingkan. Kesannya malah ngiri dengan fasilitas Menteri atau Wakil Ketua DPD," katanya kepada Rakyat Merdeka kemarin.
Sebagai wakil rakyat, dia harus bisa menjaga perilaku dan pernyataan. Menurut Tualeka, tindakan Fadli justru mencoreng citra DPR. Padahal, belum lama ini, Ketua DPR Ade Komaruddin mengaku tengah gencar membangun citra Parlemen di mata masyarakat.
"Beredarnya foto ini justru akan kembali menghambat proses perbaikan citra Parlemen," cetusnya. *** (rmol)