logo
×

Kamis, 02 Juni 2016

Soal Kebijakan Impor, Presiden Bilang Demi Petani

Soal Kebijakan Impor, Presiden Bilang Demi Petani

Nusanews.com -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim bahwa langkah pemerintah membuka keran importasi beberapa komoditas pangan pokok tidak hanya untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan jelang Ramadhan, tetapi juga untuk mencukupi ketersediaan bibit bawang yang sekitar satu atau dua bulan ke depan akan dibutuhkan para petani.

"Kita melakukan impor bawang itu untuk mencukupi bibit yang kurang lebih sebulan atau dua bulan lagi dibutuhkan petani. Karena, kita lihat harga bibitnya saat ini sekitar Rp42 ribu sampai Rp43 ribu. Jadi, impor bawang merah itu titik beratnya ada di bibit bawang. Sehingga, sekarang petani punya kesempatan menyimpan bibit yang akan dikeluarkan," katanya di Jakarta, seperti dikutip Rabu (1/6/2016).

Lebih lanjut, terkait kebijakan impor daging sapi diterangkan bahwa saat ini masih dalam proses pengiriman. Jokowi berharap pada pekan pertama Ramadhan, stok daging tersebut dapat segera didistribusikan. Semua itu dilakukan untuk menjaga harga bahan pangan tetap terjangkau di kalangan masyarakat.

"Yang kita harapkan harga turun. Satu, harga bawang harus turun. Kedua, harga gula turun. Ketiga, harga daging turun, dan keempat beras juga harus turun," tambah dia.

Presiden menjelaskan bahwa alasan pemerintah membuka keran impor untuk beberapa komoditas pangan‎ dimaksudkan untuk memenuhi permintaan pasar yang menjelang Ramadhan selalu meningkat. Dia juga akan terus memantau perkembangan harga daging sapi di pasar untuk mencapai target yang diinginkan, yaitu Rp80 ribu per kg.

"Menteri pasti sudah menghitung supply dan demand-nya. Saya kira kalau permintaannya banyak sementara kemampuan produksinya masih belum dapat memenuhi jumlah permintaan, maka harus ditutup dengan impor," tandasnya.

Sekadar informasi, pemerintah memutuskan untuk membuka keran impor untuk sejumlah bahan kebutuhan pokok, di antaranya 27.400 ton daging sapi, gula mentah (raw sugar) 381 ribu ton, dan bawang merah 2.500 ton. (ht)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: