Nusanews.com - Aksi kekerasan alias bully terhadap adik kelas kembali terjadi di SMA Negeri 6 Jakarta Selatan. Padahal, ancaman keras dikeluarkan dari sekolah bagi siswa yang terlibat bully sudah sering disampaikan
Salah satu kerabat orangtua siswa mengungkap, peristiwa kekerasan yang mengakibatkan salah seorang siswa yang baru saja diterima di SMAN 6 mendadak ingin pindah sekolah.
"Anaknya sudah tidak mau kembali ke SMA 6 dan mau pindah ke swasta," ujar seorang sumber Rimanews, Jumat (22/07/2016).
Bullying itu, kata dia, terjadi di luar lingkungan sekolah. Dia sudah menyarankan agar aksi memalukan siswa SMA 6 yang terkenal dengan aksi anarkisnya itu dilaporkan ke pihak sekolah. Jika tidak direspons pihak sekolah, dia telah meminta orangtua melapor ke Dinas Pendidikan dan Kepolisian.
"Jadi anak saudara saya ini katanya dibully di luar sekolah, di dekat Burger King, Blok M Plaza. Saat kejadian dia bertiga katanya. Nah kalau sekolah tidak ada reaksi, makanya lapor saja ke Dinas Pendidikan dan polres," terang dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga ikut mengancam bakal memberikan sanksi tegas bagi siswa yang terlibat perkelahian (tawuran) atau kekerasan terhadap adik kelas (bully) yakni dikeluarkan dari sekolah.
"Kita putuskan bahwa di Jakarta yang mem-bully langsung dikeluarkan dari sekolah. Yang kelas 3 pasti tidak lulus," ujar Ahok beberapa waktu lalu. (rn)
