logo
×

Kamis, 11 Agustus 2016

Aktivis Muhammadiyah: Sebaiknya Jokowi Pilih Menteri dari Kalangan Liberalis Saja! Mengapa?

Aktivis Muhammadiyah: Sebaiknya Jokowi Pilih Menteri dari Kalangan Liberalis Saja! Mengapa?

Nusanews.com - Mendikbud Muhadjir Effendy diminta untuk tidak membuat akun di sosial media, utamanya Twitter. Alasannya, full day school (FDS) akan memancing ‘bombardir’ isu di sosmed sehingga ide FDS batal.

Pendapat itu disampaikan aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitter @TofaLemon. “Mendiknas jangan sampai punya akun Twitter. Isu FDS akan memancing pasukan pembully muncul & membobardir agar ide itu batal,” sindir @TofaLemon.

Secara khusus, Mustofa menyesalkan “serangan” terhadap menteri dari Muhammadiyah itu. “Sebaiknya Jokowi memilih Menteri dari Kalangan Liberalis saja. Lebih sepi kritik,” tulis @TofaLemon.

Setelah Muhadjir di-bully oleh kalangan tertentu, aktivis muda Muhammadiyah pengelola situs sangpencerah.id angkat suara melalui akun resmi @SangPencerahWeb. “Banyak yg gagal paham ttg ide menteri pendidikan, terutama tetangga sebelah pake acara mau demo pulak hehe #FullDaySchool,” tulis @SangPencerahWeb.

Sebelumnya, “pengikut setia” tokoh Paramadina Nurcholish Madjid, Elza Peldi Taher, menyindir gagasan Muhadjir Effendy. Elza bahkan mengkaitkan gagasan itu dengan latar belakang Muhadjir yang memang tokoh Muhammadiyah.

“Seandainya menterinya tidak dari Muhammadiyah, mungkin gagasan full day School tidak akan dikritik setajam ini,” tegas Elza di akun Twitter @elzataher.

Di sisi lain, mantan Mendikbud Anies Baswedan yang juga tokoh Paramadina menolak berkomentar soal full day school. “Saya tidak mau mengomentari kebijakan pejabat baru,” kata Anies seperti dikutip detikcom (09/08).

Menanggapi sejumlah kritik, Muhadjir mengaku senang dengan sikap kritis masyarakat. Muhadjir menegaskan, ide itu akan dikaji dan diuji. Tak akan diterapkan jika ditemukan banyak kelemahan.

“Ini kan masih sosialisasi, melontarkan gagasan. Kita ingin dapat masukan. Saya justru kalau ada orang yang baru diberi tahu langsung terima, malah curiga. Ini berarti tanda masyarakat kritis, masyarakat bagus. Saya juga senang kalau nanti ide itu diuji betul, sehingga nanti betul-betul mateng,” kata Muhadjir (09/08).

Jauh sebelumnya, Elza Peldi Taher sempat membuat pernyataan kontroversial terkait Muhammadiyah. Elza meminta Muhammadiyah lebih baik keluar dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut Elza, kerja MUI selama ini bertentangan dengan Muhammadiyah yang dikenal toleran dan terbuka. “Muhammadiyah lebih baik keluar dari MUI. Kerja MUI selama ini bertentangan dengan Muhammadiyah sebagai ormas yang toleran dan terbuka,” tulis Elza melalui akun Twitter ‏@elzataher.

Pernyataan Elza itu bertentangan dengan penegasan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti. Abdul Mu’ti menilai MUI perlu menjadi payung bagi seluruh umat Islam. Meski bukan lembaga perwakilan umat Islam, MUI dapat melintasi tembok-tembok yang membatasi ormas-ormas Islam di Indonesia. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: