
Nusanews.com - Anggota Komisi XI DPR RI Nurdin Tampubolon mengatakan, langkah Menkeu Sri Mulyani yang akan membayar bunga utang dengan pinjaman utang adalah hal yang tidak produktif.
"Percuma kalau peminjaman tidak untuk kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Maka itu akan terasa sia-sia saja. Karena, itu adalah utang yang harus dibayarkan kedepannya," tandas politisi Hanura ini di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (23/08/2016).
Seharusnya, lanjut dia, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam melakukan peminjaman utang, dapat melihat azas-azas manfaat yang bisa meningkatkan ekonomi dan terfokus untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kita lihat dulu azas manfaatnya, kalau itu mendukung pertumbuhan ekonomi, DPR bisa menyetujui dan tidak keberatan atas pembayaranya nantinya. Tetapi kalau itu kelihatannya tidak ada manfaat dan tidak ada fokus peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan pengurangan kemiskinan dan penggangguran maka itu akan kami pikirkan," kata Nurdin.
"Yang terpenting dan harus diingat pemerintah (Menkeu) bahwa peminjaman haruslah untuk peningkatkan pertumbuhan ekonomi dan untuk mengurangi kemisikinan dan pengangguran. Artinya peminjaman tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan yang tentunya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita," tegasnya. (ts)