
Nusanews.com - Palu sudah diketuk keputusan sudah diambil. Pemerintah Indonesia tak mengajak Gloria Natapradja untuk bergabung menjadi pasukan pengibar bendera pusaka di Istana. Gloria bukan WNI. Tapi remaja 16 tahun ini tak putus semangat. Dia mengaku tetap mencintai Indonesia dan memilih Indonesia sebagai tanah airnya.
"Saya sendiri nggak tahu warga negara saya WNA, yang saya tahu saya WNI," jelas Gloria dalam jumpa pers di Kemenpora, Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Gloria hanya akan menjadi penonton. Hasil pengecekan Kemenkum HAM, Gloria yang lahir dan sekolah di Depok sejak TK hingga sekarang SMA ini memiliki paspor Prancis seperti ayahnya. Dia juga sudah bepergian ke luar negeri dengan paspor itu.
"Pertama saya tahu saat pelaksanaan gladi kotor. Sebelum gladi kotor ada penugasan, setelah itu saya tidak ikut sertakan. Dan Garnisun, pelatih menjelaskan ke saya, dari situ saya sudah antisipasi, saya mencoba mengerti itu," ujar dia.
"Saya mengharap dikukuhkan tapi karena WNA, saya tidak," jelasnya.
Gloria sudah membuat surat pernyataan di atas materai kalau dirinya memilih Indonesia. Tapi apa daya, itu tak berpengaruh banyak. Gloria mengaku sedih tapi dia ikhlas. Dia tetap akan mengabdi untuk Indonesia. Dia ditunjuk menjadi duta Kemenpora.
"Saya memilih Indonesia, saya ingin jadi penerus bangsa," tutup Gloria. (dtk)