
Nusanews.com - Rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memperpanjang jam belajar di sekolah pendidikan dasar harus dikaji mendalam dari semua aspek, termasuk kesiapan murid, guru, serta infrastruktur sekolah.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut, gagasan full day school (FDS) tak hanya menjadi persoalan kurikulum, tapi juga dapat mengubah gaya hidup masyarakat.
“Perlu dikaji dulu secara mendalam, karena ini mengubah gaya hidup juga. Dalam persoalan antarjemput misalnya,” ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2016).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta bila Mendikbud bersikukuh menerapkan kebijakan ini harus ada simulasi serta sosialisasi terlebih dulu.
“Jadi, ide ini harus dikaji secara mendalam, cermat, dampaknya seperti apa kemudian baru disimulasikan. Jangan nanti ada ide, diterapkan kemudian dikoreksi lagi. Namanya tidak ada perencanaan matang,” tutur Fadli.
Fadli mengingatkan pemerintah jangan bermain-main dalam dunia pendidikan. Hal ini menurut Fadli selalu terulang bila ada pergantian menteri selalu ada kebijakan yang tergantikan pula.
“Dunia pendidikan kita ini jangan dijadikan kelinci percobaan. Ini bukan waktunya untuk menjadikan kelinci percobaan. Dan siswa-siswa kita juga bukan kelinci untuk dijadikan percobaan,” tegas Fadli.
Fadli berharap, setelah kebijakan full day school dikaji dengan matang kemudian ada percontohan. “Baru kemudian diujicoba dan dibikin percontohannya dulu. Karena, ini tidak mudah secara filosofis dan teknis,” tandasnya. (it)